Monday, June 13, 2016

Rusia Mengembangkan Ptitselov, Sistem Misil Pertahanan Udara Jarak Dekat

Rusia Mengembangkan Ptitselov, Sistem Misil Pertahanan Udara Jarak Dekat


Rusia terus mengembangkan sistem persenjataan tempur mereka. Produsen senjata Rusia tengah mengembangkan sistem misil pertahanan udara jarak dekat untuk para penerjun payung dengan nama Ptitselov (dalam bahasa Rusia arinya penangkap burung). Sistem ini akan meluncur sebelum para penerjun payung melindungi dari misil dan pesawat musuh.

Dikutip dari RBTH, pengamat militer dari surat kabar Izvestia Dmitri Safonov, menyatakan Ptitselov dirancang berdasarkan pengembangan sistem misil pertahanan udara jarak dekat berbasis darat, Sosna. Mesin baru tersebut akan dilengkapi peluncur, sistem kontrol elektronik-optik dan perangkat radio-elektronik canggih. 

“Agar sistem bisa diluncurkan dengan sukses, senjata dan sistem elektroniknya akan menggunakan kendaraan tempur BMD-4M” tambah Safonov. “Saat menjatuhkan kendaraan tempur dengan berat berton-ton dari ketinggian satu kilometer, mustahil untuk menghindari benturan saat ia mendarat. 

Diperlukan sistem misil pertahanan udara ‘ringan’ yang berbobot kurang dari 18 ton dengan mekanika dan sistem elektronik yang stabil, yang tak akan rusak saat ia mendarat,” terang Safonov. Sistem ini memiliki jangkauan serang dari 1,3 hingga 10 kilometer dengan ketinggian 20 meter hingga lima kilometer. 

Sistem ‘klasik’ Sosna dilengkapi dengan 12 misil dengan dua tipe hulu ledak: satu hulu ledak berkekuatan tinggi untuk target bergerak, dan satu hulu ledak berlapis baja untuk menyerang objek secara langsung. Modul tempur itu sendiri terletak pada paltform gyrostabilized, yang membantu menghindari pengaruh eksternal.

“Sosna mampu memburu beberapa target sekaligus. Ia tak sensitif terhadap pengaruh sistem radar musuh yang menekan sistem elektronik. Lapis bajanya mampu menahan peluru berkaliber 12,7 milimeter.

Sementara, kru yang dibutuhkan hanya dua orang: pengemudi dan operator,” terang Safonov. Prototipe Ptitselov yang dikembangkan Rusia ini akan didemonstrasikan pada 2017 mendatang.


Sumber :JakartaGreater.com


EmoticonEmoticon

HOT NEWS

Perang Urat Syaraf Ahok, Risma Mulai Bergemuruh