Sunday, June 26, 2016

Kapal Perang Tiongkok Melintas, Tak Lama Setelah Presiden Joko Widodo Rapat di Sekitar Natuna

Kapal Perang Tiongkok Melintas, Tak Lama Setelah Presiden Joko Widodo Rapat di Sekitar Natuna
Kapal Selam SSN-409 tertangkap kamera

Jakarta – Tak lama setelah Presiden Joko Widodo dan jajarannya melaksanakan rapat di sekitar Natuna, Kepulauan Riau, satu kapal perang Tiongkok berjenis Frigate FFG-571, kapal selam SSN-409, dan tender kapal selam ASR-863, melintasi perairan yang sama.

Beberapa Kapal perang pesawat patroli Indonesia (KRI) mengetahui dan mengawasi keberadaan kapal milik Angkatan Laut Tiongkok (PLA) itu pada 24 Juni saat ketiganya melintas di perairan Banda Aceh. Hari ini, 25 Juni, ketiga kapal itu sedang melintasi Selat Malaka.

“Kemungkinan konvoi ketiga kapal itu menuju utara, selama mereka sesuai aturan yang berlaku maka tidak ada masalah,” kata Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Laut Kolonel Edi Sucipto, saat dihubungi Metrotvnews.com, Sabtu (25/6/2016).
Kapal Perang Tiongkok Melintas, Tak Lama Setelah Presiden Joko Widodo Rapat di Sekitar Natuna
Kapal Selam yang tertangkap kamera hendak melintasi perairan Riau. Foto: Istimewa

Jika memang akhirnya melintas di dekat Pulau Natuna, Edi tak mempersoalkan aksi ketiga kapal itu selama tujuannya hanya melintas. “Bukan hal yang spesial, sama seperti kapal-kapal perang negara lain, selama tidak melanggar ketentuan yang berlaku seperti melakukan survey,” kata Edi.

Lagi pula, kata dia, di sekitar Natuna terdapat alur laut kepulauan Indonesia I. “Di ALKI, semua kapal boleh melintas selama tak melanggar aturan Unclos 1982 mengenai lintas damai,” kata dia.
Kapal Perang Tiongkok Melintas, Tak Lama Setelah Presiden Joko Widodo Rapat di Sekitar Natuna
Kapal ASR-863 tertangkap kamera di perairan Selat Malaka

Presiden Jokowi memimpin rapat terbatas tentang Natuna di atas kapal perang KRI Imam Bonjol 383 sambil saat berlayar di perairan Natuna, Kepulauan Riau, Rabu 23 Juni.

Jokowi memberi instruksi kepada Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti dan Menteri ESDM Sudirman Said agar negara hadir di zona ekonomi eksklusif. Tujuannya agar nelayan dan pelaku usaha lebih intens mengeksploitasi kekayaan alam di zona maritim Indonesia.
Kapal Perang Tiongkok Melintas, Tak Lama Setelah Presiden Joko Widodo Rapat di Sekitar Natuna
Kapal ASR-863 tertangkap kamera di perairan Selat Malaka

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi juga harus terus membuat protes atas penangkapan ikan yang ilegal di ZEE Indonesia. Bahkan ada kesan difasilitasinya para nelayan Tiongkok untuk melakukan penangkapan ikan, termasuk pengerahan kapal-kapal penjaga pantai yang melebihi laut teritorial Tiongkok.


Sumber : Metrotvnews.com


EmoticonEmoticon

HOT NEWS

Perang Urat Syaraf Ahok, Risma Mulai Bergemuruh