Tuesday, June 21, 2016

Presiden Jokowi : Kedaulatan Indonesia Harus dijaga Tanpa Mengurangi Hubungan Baik dengan Seluruh Negara

Presiden Jokowi : Kedaulatan Indonesia Harus dijaga Tanpa Mengurangi Hubungan Baik dengan Seluruh Negara


Jakarta – Juru Bicara Presiden Johan Budi Sapto Prabowo mengatakan, Presiden Joko Widodo menginstruksikan seluruh jajarannya untuk terus mempertahankan kedaulatan wilayah Indonesia. 

Arahan ini dikeluarkan Presiden Jokowi menyikapi insiden penembakan kapal nelayan China oleh kapal perang TNI Angkatan Laut di perairan Natuna, Jumat pekan lalu. “Kedaulatan itu nomor satu, harga mati, dan harus dipertahankan,” kata Johan menirukan ucapan Jokowi di Kompleks Istana Kepresidenan, Senin (20/6). 

Presiden Jokowi, kata Johan, menegaskan kedaulatan Indonesia harus dijaga tanpa mengurangi hubungan baik dengan seluruh negara, tak hanya China. Instruksi disampaikan Jokowi kepada Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Luhut Binsar Panjaitan yang menyambangi Istana siang tadi.

Dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi I Bidang Pertahanan di Gedung DPR RI sore ini, Menteri Retno pun menyampaikan insiden penembakan kapal China itu. Menko Polhukam Luhut Pandjaiatan berkata, jajarannya saat ini mencari solusi untuk menyelesaikan insiden tersebut. Pencarian solusinya melibatkan ahli hukum laut internasional. “Kami enggak mau ada ribut dengan China,” kata jenderal purnawirawan TNI itu.

Luhut menyatakan, penembakan kapal China oleh TNI AL sesuai prosedur dan pemerintah Indonesia tidak pernah mengakui traditional fishing zone China di kawasan Natuna. Zona ekonomi ekslusif (ZEE) ialah wilayah perairan yang berjarak 200 mil laut dari garis pangkal. Di sini, Indonesia berhak melakukan eksplorasi, eksploitasi, konservasi, dan pengelolaan sumber daya alam.

“Tidak ada alasan untuk Indonesia ada persoalan dengan Tiongkok, karena Indonesia pada posisinya sudah jelas semua aturan-aturannya, dari ZEE (Zona Ekonomi Eksklusif)-nya sudah jelas semua,” ucap Luhut. Secara terpisah, pakar hukum internasional dan mantan diplomat Hasyim Djalal yang pagi tadi menyambangi kantor Kemenkopolhukam berkata serupa.

“Menurut Indonesia, China salah. Menurut China, perairan itu traditional fishing ground mereka. Tapi tidak pernah ada kesepakatan soal itu dengan Indonesia.” Hasyim juga menyatakan TNI AL berhak mengambil tindakan di Natuna. “Indonesia mempertahankan zona ekonomi eksklusifnya sesuai hukum internasional. Di situ (ZEE), Indonesia punya kedaulatan atas kekayaan alamnya. 

Natuna itu wilayah kedaulatan Indonesia, dan karenanya menurut hukum, Indonesia berhak atasnya.” Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti pun membela TNI. “TNI AL sudah betul menjaga kedaulatan laut kita beserta isinya. 

Penembakan itu pasti sudah sesuai prosedur. Jalesveva Jayamahe,” kata Susi menyerukan slogan TNI AL dalam Bahasa Sanskerta yang memiliki arti ‘Di lautan kita jaya.’ Pemerintah China hari ini melayangkan protes ke Indonesia. 

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Hua Chunying mengatakan, kapal perang Indonesia merusak salah satu kapal nelayan China dan menahan satu kapal lainnya berisi tujuh orang awak.


Sumber : CNN Indonesia


EmoticonEmoticon

HOT NEWS

Perang Urat Syaraf Ahok, Risma Mulai Bergemuruh