Rusia terus mengembangkan sistem persenjataan tempur mereka. Produsen
senjata Rusia tengah mengembangkan sistem misil pertahanan udara jarak
dekat untuk para penerjun payung dengan nama Ptitselov (dalam bahasa
Rusia arinya penangkap burung). Sistem ini akan meluncur sebelum para
penerjun payung melindungi dari misil dan pesawat musuh.
Dikutip dari RBTH, pengamat militer dari surat kabar Izvestia Dmitri Safonov, menyatakan Ptitselov dirancang berdasarkan pengembangan sistem misil pertahanan udara jarak dekat berbasis darat, Sosna. Mesin baru tersebut akan dilengkapi peluncur, sistem kontrol elektronik-optik dan perangkat radio-elektronik canggih.
“Agar sistem bisa diluncurkan dengan sukses, senjata dan sistem
elektroniknya akan menggunakan kendaraan tempur BMD-4M” tambah Safonov. “Saat menjatuhkan kendaraan tempur dengan berat berton-ton dari
ketinggian satu kilometer, mustahil untuk menghindari benturan saat ia
mendarat.
Diperlukan sistem misil pertahanan udara ‘ringan’ yang
berbobot kurang dari 18 ton dengan mekanika dan sistem elektronik yang
stabil, yang tak akan rusak saat ia mendarat,” terang Safonov. Sistem ini memiliki jangkauan serang dari 1,3 hingga 10 kilometer dengan ketinggian 20 meter hingga lima kilometer.
Sistem ‘klasik’ Sosna dilengkapi dengan 12 misil dengan dua tipe hulu
ledak: satu hulu ledak berkekuatan tinggi untuk target bergerak, dan
satu hulu ledak berlapis baja untuk menyerang objek secara langsung.
Modul tempur itu sendiri terletak pada paltform gyrostabilized, yang
membantu menghindari pengaruh eksternal.
“Sosna mampu memburu beberapa target sekaligus. Ia tak sensitif
terhadap pengaruh sistem radar musuh yang menekan sistem elektronik.
Lapis bajanya mampu menahan peluru berkaliber 12,7 milimeter.
Sementara, kru yang dibutuhkan hanya dua orang: pengemudi dan operator,” terang Safonov. Prototipe Ptitselov yang dikembangkan Rusia ini akan didemonstrasikan pada 2017 mendatang.
Sementara, kru yang dibutuhkan hanya dua orang: pengemudi dan operator,” terang Safonov. Prototipe Ptitselov yang dikembangkan Rusia ini akan didemonstrasikan pada 2017 mendatang.
Sumber :JakartaGreater.com
EmoticonEmoticon