TNI mempunyai cara khusus untuk membentuk anggotanya agar menjadi prajurit yang tangguh. Seperti di TNI Angkatan Darat, sesi tembakkan dopper harus dilalui oleh setiap calon prajurit Batalyon Raider. Dalam latihan ini, peserta latihan wajib merayap di lahan berlumpur dengan satu atau lebih pelatih menembaki kiri dan kanan mereka dengan peluru tajam.
Perwira Dinas Penelitian dan Pengembangan TNI Angkatan Darat, Kapten
Inf Ony Mulyanto, mengatakan bahwa pihaknya berupaya menciptakan senjata
khusus untuk latihan dopper. Hasilnya, sebuah senapan serbu yang mirip
dengan SS 2 buatan PT Pindad, dengan laras yang tampak lebih panjang dan
besar, serta memiliki berat mencapai 4,6 kilogram. Senapan yang masih
dalam tahap eksperimen ini menggunakan peluru kaliber 7.62 mm dengan
proyektil berlapis metal, namun berujung tumpul mirip peluru polisi.
Kapten Inf Ony Mulyanto dengan senapan khusus dopper. (timlo.net/Ari Kristyono) |
“Bobotnya lebih besar, tidak masalah karena toh ini tidak akan dibawa
lari-lari, penembak pasti menggunakan sandaran. Tapi ada empat karakter
yang wajib dimiliki, yakni suaranya harus keras untuk mengusik moril,
akurasi tembakan, endurance harus tahan digunakan berjam-jam, serta
peluru dibikin tumpul supaya kalau kena lumpur muncratnya tinggi tapi
aman tidak mudah memantul,” ujar Kapten Inf Ony di Pameran Teknologi di
Solo, Kamis (12/8).
Kapten Inf Ony mengatakan bahwa senapan khusus dopper ini telah
selesai menjalani seluruh tahap uji. Akan tetapi, dirinya mengaku tidak
tahu apakah senapan ini akan diproduksi massal.
Sumber: timlo.net
2 komentar
https://prediksitogelwin88.blogspot.com/
prediksi togel jitu
https://tentangrumustogel.blogspot.com/ rumus togel
EmoticonEmoticon