Presiden Filipina, Benigno Aquino III, telah mengeluarkan perintah untuk segera melumpuhkan kelompok Abu Sayyaf (ASG) yang menyandera lebih dari 20 warga asing, termasuk belasan Warga Negara Indonesia.
”Sumber daya penuh negara sedang dibawa turun (untuk melawan) Abu
Sayyaf Group (ASG).
Tujuan utama kami adalah untuk menyelamatkan para
sandera dan menjamin keamanan penduduk sipil kita,” tegas Aquino dalam
satu pernyataannya. Pernyataan tersebut disampaikan Aquino menyusul pemenggalan warga
Kanada, John Ridsdel, yang diculik Abu Sayyaf pada 7 bulan lalu.
Potongan kepala Ridsdel dibuang pada Senin, 25 April lalu di jalanan di
Jolo, pulau terpencil di Filipina selatan yang merupakan salah satu
basis kelompok militan Abu Sayyaf. Korban dipenggal setelah uang tebusan
sebesar 300 juta peso yang dituntut tidak kunjung dibayar.
“Pembunuhan ini dimaksudkan untuk meneror seluruh penduduk kita. Abu
Sayyaf mengira mereka bisa menanam ketakutan pada diri kita. Sebaliknya,
mereka telah semakin membangkitkan kita untuk memastikan keadilan
ditegakkan,” kata Aquino. Pemimpin Filipina itu tidak menyebutkan waktu serangan itu akan dilakukan oleh pihak militer.
detik.com
EmoticonEmoticon