![]() |
Jasad Vladimir Lenin di Mausoleum Kremlin. (Foto: Reuters) |
MOSKOW – Jasad Diktator Uni Soviet, Vladimir Lenin, terbujur kaku di sebuah peti mati kaca sambil mengenakan setelan hitam, matanya terpejam, janggut, dan kumis merahnya terawat serta tercukur rapi. Lebih dari 90 tahun setelah kematiannya, jasad Lenin tampak terawat hidup hingga mirip dengan sebuah boneka lilin. Namun, tubuh yang terpajang di mausoleum di Kremlin itu bukanlah sebuah patung lilin melainkan jasad asli Lenin yang diawetkan sejak meninggal pada 21 Januari 1924 hingga saat ini.
Jasad itu diawasi secara teliti, dirawat, dan dibalsam secara rutin dengan dukungan infrastruktur yang dibangun khusus pada zaman Soviet sehingga para ilmuwan percaya kondisi jasad tersebut bisa bertahan sampai ratusan tahun mendatang. Berbagai fasilitas dan biaya perawatan tersebut tentu saja menghabiskan biaya yang tidak kecil.
Menurut laporan yang dilansir Moscow Times, Senin (9/5/2016), bulan lalu Dinas Penjaga Federal yang membawahi wilayah Kremlin, termasuk Mausoleum Lenin, mengumumkan tender untuk perawatan medis dan biologis jasad Lenin dengan jumlah mencapai 13 juta rubel atau sekira Rp2,6 miliar untuk 2016. Meski publik berbeda pendapat mengenai pemakaian dana yang begitu besar, untuk saat ini tampaknya Pemerintah Rusia masih berkeinginan untuk menjaga jasad sang tokoh revolusi.
EmoticonEmoticon