Friday, May 13, 2016

Untuk Membeli Pesawat Patroli Maritim, Di Butuhkan Dana Yang Besar

Untuk Membeli Pesawat Patroli Maritim, Di Butuhkan Dana Yang Besar


Jakarta – Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti ingin memiliki pesawat terbang pemantau maritim, karena dinilai efektif dalam mengawasi perairan Indonesia, dari aksi aksi pencurian ikan. Menteri Susi Pudjiastuti, mengatakan, salah satu syarat teknis pesawat pengamatan maritim itu, memiliki kemampuan terbang selama 8-10 jam.

“Pesawatnya perlu dilengkapi piranti pemantauan, pengendalian, dan pengamatan perikanan, instrumen pengawasan penangkapan ikan, perangkat forward looking infra red, transponder AIS, dan datalink dari pesawat terbang ke kapal pengawas dan kapal markas,” ujar Susi Pudjiastuti, di Jakarta, (10/5/2016). 

Hal ini disampaikan Menteri Susi saat berkunjung ke kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta. Menteri Susi meminta asistensi operasional dan pelaksanaan dari pesawat itu, dilakukan oleh Kementerian Pertahanan.

Kira kira pesawat apa yang akan dibeli menteri Susi Pudjiastuti ?.

Untuk Membeli Pesawat Patroli Maritim, Di Butuhkan Dana Yang Besar

Dana yang dimiliki Menteri Susi memang tidak banyak. Dia hanya memiliki dana pengawasan sumberdaya dan perikanan, dengan budget Rp 1,67 triliun.

Untuk Membeli Pesawat Patroli Maritim, Di Butuhkan Dana Yang Besar

Lebih rincinya disebutkan, membutuhkan 6 pesawat patroli dengan budget Rp 246 miliar per pesawat. Dengan anggaran sebeesar itu, maka kemungkinan untuk membeli pesawat jet Boeing MSA harus dikesampingkan, karena harga 1 unitnya kisaran 50 hingga 60 juta USD atau sekitar Rp 7 triliun.

Jika platform yang dibutuhkan adalah pesawat jet,  maka kemungkinan yang bisa diambil adalah Jet Embraer Phenom 300 yang harganya 6 juta USD atau jet Embraer Phenom 100 dengan harga 3 juta USD. Jumlah yang dibeli mungkin tidak bisa hingga 6 unit, melainkan 4 atau 5 unit.

Atau mengambil jenis Cessna Citation Mustang, seharga 2,8 juta USD atau yang di atasnya, Cessna Citation M2 dengan harga 2,9 juta USD. Bisa juga Beechcraft Premier 1A dengan harga 6,2 Juta USD.
Untuk Membeli Pesawat Patroli Maritim, Di Butuhkan Dana Yang Besar
Embraer phenom 300

Semua pesawat di atas adalah jenis light jet. Sementara pesawat pesawat militer yang menggunakan jet sebagai pesawat pemantau AEW adalah jenis medium jet seperti Embraer ERJ 145 seharga 21 juta USD yang diubah menjadi pesawat AEW, Embraer EMB 145 yang harganya membengkak menjadi 59 juta USD. 

Pesawat AEW jens Gulfstream harganya pun tidak jauh dari Embraer EMB 145. Kini persoalannya adalah, apakah pesawat light jet, bisa memenuhi semua platform yang diinginkan oleh menteri Susi Pudjiastuti. Mungkin tidak persis, tapi mendekati.
Untuk Membeli Pesawat Patroli Maritim, Di Butuhkan Dana Yang Besar
Cessna Citation M2

Opsi-opsi yang memungkinkan adalah, Kementerian Kelautan dan Perikanan menyediakan pesawat jet kosong, sementara sistem radar dan lainnya disiapkan oleh Kementerian Pertahanan, atau bisa juga dibantu oleh dana dari TNI AU, dengan syarat, pesawat bisa digunakan bersama. Instal peralatan pesawat akan dilakukan oleh PT.DI dan untuk sementara pilot yang menerbangkan dari TNI AU.

Mengapa opsi jet yang dibahas di sini, karena untuk pesawat patroli maritim jenis baling-baling (propeller), TNI AL dan TNI AU telah memilikinya sejak lama. Artinya pesawat ini bukan yang dibutuhkan oleh Menteri Susi Pudjiastuti.







EmoticonEmoticon

HOT NEWS

Perang Urat Syaraf Ahok, Risma Mulai Bergemuruh