Jakarta – Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti ingin memiliki pesawat terbang pemantau maritim, karena dinilai efektif dalam mengawasi perairan Indonesia, dari aksi aksi pencurian ikan. Menteri Susi Pudjiastuti, mengatakan, salah satu syarat teknis pesawat pengamatan maritim itu, memiliki kemampuan terbang selama 8-10 jam.
“Pesawatnya perlu dilengkapi piranti pemantauan, pengendalian, dan
pengamatan perikanan, instrumen pengawasan penangkapan ikan, perangkat
forward looking infra red, transponder AIS, dan datalink dari pesawat
terbang ke kapal pengawas dan kapal markas,” ujar Susi Pudjiastuti, di
Jakarta, (10/5/2016).
Hal ini disampaikan Menteri Susi saat berkunjung
ke kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta. Menteri Susi meminta
asistensi operasional dan pelaksanaan dari pesawat itu, dilakukan oleh
Kementerian Pertahanan.
Kira kira pesawat apa yang akan dibeli menteri Susi Pudjiastuti ?.
Dana yang dimiliki Menteri Susi memang tidak banyak. Dia hanya memiliki dana pengawasan sumberdaya dan perikanan, dengan budget Rp 1,67 triliun.
Lebih rincinya disebutkan, membutuhkan 6 pesawat patroli dengan budget Rp 246 miliar per pesawat. Dengan anggaran sebeesar itu, maka kemungkinan untuk membeli pesawat jet Boeing MSA harus dikesampingkan, karena harga 1 unitnya kisaran 50 hingga 60 juta USD atau sekitar Rp 7 triliun.
Jika platform yang dibutuhkan adalah pesawat jet, maka kemungkinan
yang bisa diambil adalah Jet Embraer Phenom 300 yang harganya 6 juta USD
atau jet Embraer Phenom 100 dengan harga 3 juta USD. Jumlah yang dibeli mungkin tidak bisa hingga 6 unit, melainkan 4 atau 5 unit.
Atau mengambil jenis Cessna Citation Mustang, seharga 2,8 juta USD
atau yang di atasnya, Cessna Citation M2 dengan harga 2,9 juta USD. Bisa
juga Beechcraft Premier 1A dengan harga 6,2 Juta USD.
Embraer phenom 300 |
Semua pesawat di atas adalah jenis light jet. Sementara pesawat pesawat militer yang menggunakan jet sebagai pesawat pemantau AEW adalah jenis medium jet seperti Embraer ERJ 145 seharga 21 juta USD yang diubah menjadi pesawat AEW, Embraer EMB 145 yang harganya membengkak menjadi 59 juta USD.
Pesawat AEW jens Gulfstream harganya pun tidak jauh
dari Embraer EMB 145. Kini persoalannya adalah, apakah pesawat light jet, bisa memenuhi
semua platform yang diinginkan oleh menteri Susi Pudjiastuti. Mungkin
tidak persis, tapi mendekati.
Cessna Citation M2 |
Opsi-opsi yang memungkinkan adalah, Kementerian Kelautan dan Perikanan menyediakan pesawat jet kosong, sementara sistem radar dan lainnya disiapkan oleh Kementerian Pertahanan, atau bisa juga dibantu oleh dana dari TNI AU, dengan syarat, pesawat bisa digunakan bersama. Instal peralatan pesawat akan dilakukan oleh PT.DI dan untuk sementara pilot yang menerbangkan dari TNI AU.
Mengapa opsi jet yang dibahas di sini, karena untuk pesawat patroli
maritim jenis baling-baling (propeller), TNI AL dan TNI AU telah
memilikinya sejak lama. Artinya pesawat ini bukan yang dibutuhkan oleh
Menteri Susi Pudjiastuti.
EmoticonEmoticon