Korea Selatan menggebrak cepat dengan akan menyelesaikan lay out
desain pesawat tempur generasi masa depan pada pertengahan tahun 2018.
Korea Aerospace Industries (KAI) dan Korea Aerospace Research Institute
mengatakan mereka akan memulai tahap pertama pengujian terowongan angin
untuk membuat desain pesawat tempur program Korea Fighter Experimental
(KF-X).
Proyek KF-X yang akan menelan biaya sebesar 18 triliun won (US $ 15.3
milyar), adalah proyek yang akan membangun 120 pesawat tempur bermesin
ganda yang menggantikan armada jet tempur F-4 dan F-5.
Sebuah tes terowongan angin diperlukan untuk menilai kemampuan
aerodinamika serta sifat penerbangan sebuah objek dengan membiarkan
udara bergerak melewatinya. Para pejabat mengatakan mereka akan melakukan 13.000 jam pengujian
terowongan angin dengan desain yang akan diselesaikan dalam waktu
sekitar dua tahun.
Pengujian merupakan bagian dari upaya Seoul untuk membangun pesawat
tempur yang diharapkan dapat meningkatkan kemampuan Angkatan Udara Korea
Selatan.
Pada bulan Mei, Korea Selatan memilih perusahaan General Electric
(GE) AS sebagai pemenang lelang pemasok mesin untuk jet tempur KF-X,
sementara bulan sebelumnya Hanwha Thales berencana akan mulai membangun
radar active electronically scanned array (AESA ).
Korea Selatan awalnya direncanakan akan mendapatkan 25 teknologi jet
tempur dari Lockheed Martin dalam kesepakatan untuk mengimbangi
pembelian 40 pesawat tempur siluman F-35 Lightning II.
Namun pemerintah AS tahun lalu menolak untuk menyetujui ekspor empat
teknologi inti, termasuk yang terkait dengan radar AESA, yang akhirnya
memaksa Seoul untuk mencari pemasok alternative lain.
Sumber : Yonhap/Koreatimes
EmoticonEmoticon