Monday, June 6, 2016

Rudal Anti Udara S-400 China, Akan Menjadi Ancaman Pesawat tempur F-16 Taiwan

Rudal Anti Udara S-400 China, Akan Menjadi Ancaman Pesawat tempur F-16 Taiwan


Pesawat tempur F-16 Taiwan menghadapi ancaman serius, jika akhir tahun ini Rusia benar-benar akan menepati janjinya mengirimkan rudal anti-udara jarak jauh 400 km, S-400 Triumf mobile ke China. Seperti yang dilansir media Rusia beberapa waktu lalu, antara pihak kementrian Pertahanan China dan Militer Rusia telah menandatangani kontrak US $ 3 miliar untuk mendapatkan pembelian awal, enam batalyon S-400. 

Rudal ini merupakan varian upgrade dari S-300, dan kini ditempatkan oleh China di batalion dekat kota-kota besar di sepanjang pantai menghadap Taiwan dan Jepang.
Rudal Anti Udara S-400 China, Akan Menjadi Ancaman Pesawat tempur F-16 Taiwan
S-400 Triumf dalam sebuah defile kekuatan militer Rusia.

“Mengingat rentang jarak jangkau S-400 yang sangat panjang dan kemampuan perang elektronik yang efektif, rudal ini adalah faktor penentu (game changing) yang menantang kemampuan militer saat ini di tingkat operasional perang,” kata Paul Giarra, Presiden, Strategi global dan Transformasi. S-400 telah mengubah defensive system menjadi ofensive system dan memperpanjang payung udara China (anti-akses / area denial) atas wilayah sekutu Amerika dan laut lepas.”

S-400 adalah sistem pertahanan udara generasi terbaru Rusia. Sistem ini membawa tiga jenis rudal yang mampu menghancurkan target udara jarak pendek hingga jarak yang sangat jarak jauh. S-400 mampu melacak dan menghancurkan semua target udara yang ada, termasuk misil balistik dan rudal jelajah.
Rudal Anti Udara S-400 China, Akan Menjadi Ancaman Pesawat tempur F-16 Taiwan
Spesifikasi dan perbandingan Rudal S-500, S-300 dan S-400.

S-400 memberikan China rasa percaya diri yang lebih dalam mengendalikan wilayah udara di Taiwan, dan akan berfungsi sebagai faktor penting dalam mengalahkan kemampuan pertahanan udara Taiwan selama perang, kata Chen York, mantan penasihat senior Dewan Keamanan Nasional Taiwan.

Setelah rudal permukaan-ke-permukaan China menghancurkan pangkalan udara Taiwan dan landasan pacu pada awal konflik, S-400 bisa menargetkan sisa pesawat tempur yang berhasil mencapai udara terlebih dahulu, termasuk menghadapi setiap pesawat tempur AS atau Jepang yang datang untuk membantu Taiwan selama pertempuran. 

Taiwan bisa saja dibantu oleh pesawat tempur STOVL seperti F-35B dan V-22 Osprey, namun China memiliki 1.300 rudal jarak pendek yang ditujukan ke Taiwan. Pangkalan udara Taiwan akan terhapus dalam waktu singkat, saat perang dimulai dengan China.
Rudal Anti Udara S-400 China, Akan Menjadi Ancaman Pesawat tempur F-16 Taiwan
Rudal S-400 produksi perusahaan teknologi negara Rusia Rostec, banyak diminati negara dunia.

Namun, disaat China mulai percaya diri, Pihak Militer Rusia justru mengurungkan niatnya mengirimkan rudal anti-udara jarak jauh S-400 Triumf sebelum 2018. Demikian hal tersebut ditegaskan kepala perusahaan teknologi negara Rusia Rostec, Sergey Chemezov, seperti yang dikutip Sputnik.

“Kami memiliki aturan: pertama, kami akan memasok senjata kepada tentara kami terlebih dulu, baru kemudian kami menjual persenjataan ke luar negeri. Banyak pelanggan yang meminta pengiriman pesanan mereka lebih awal, tapi kami mengingatkan mereka terkait jangka waktu dan pengiriman pesanan,” kata Chemezov dalam sebuah wawancara dengan surat kabar Rusia Kommersant


Sumber : defensenews.com dan rbth.com


EmoticonEmoticon

HOT NEWS

Perang Urat Syaraf Ahok, Risma Mulai Bergemuruh