Tim Indonesia yang bertugas mendukung perdamaian antara Pemerintah Filipina dengan Kelompok MILF. (foto : infomed/ kemlu) |
Indonesia kembali melepas Tim Pengamat Indonesia (TPI) unsur militer
tahap kelima dan unsur sipil tahap kesembilan untuk bergabung dalam
International Monitoring Team (IMT) di Filipina Selatan untuk periode
tahun 2016-2017. Kontingen tersebut telah diberangkatkan sabtu kemarin
(2/7) dari kantor Kementerian Luar Negeri.
Tim Pengamat Indonesia Dalam International Monitoring Team Unsur Sipil Tahap Ketujuh dan Kedelapan. (Foto: Infomed/Kemlu/Rasto) |
Tim pengamat Indonesia terdiri dari 6 personil militer- Tentara
Nasional Indonesia (TNI) dan 3 personil sipil dari Kementerian Luar
Negeri. Penugasan TPI-IMT merupakan bentuk komitmen dan dukungan
Indonesia terhadap proses perdamaian antara Pemerintah Filipina dengan
Moro Islamic Liberation Front (MILF). ]
Selain kegiatan pelepasan, pada hari yang sama juga dilaksanakan
penyambutan kedatangan 8 orang kontingen yang telah bertugas sebagai
TPI-IMT selama periode 2015-2016. Kontingen Indonesia periode 2015-2016
terdiri atas 5 personil unsur militer tahap keempat yang telah bertugas
sejak Juli 2015 hingga Juni 2016 dan juga 3 personil unsur sipil tahap
kedelapan yang telah bertugas sejak bulan Januari hingga Juni 2016.
Dengan kepulangan kontingen Indonesia periode 2015-2016, tercatat
Indonesia telah mengirimkan sebanyak 64 orang personil TPI-IMT sejak
tahun 2012 hingga Juni 2016.
Pasukan Filipina berjaga di kota Zamboanga, mengepung pasukan pemberontak MILF (AP Photo) |
Direktur Sosbud dan OINB yang mewakili Direktur Jenderal Multilateral
Kementerian Luar Negeri dalam sambutannya menyampaikan bahwa Indonesia
senantiasa mendukung Pemerintah Filipina untuk membawa percepatan dan
kemajuan dalam proses perdamaian di Mindanao dengan mengedepankan dialog
dan negosiasi damai serta melibatkan seluruh kelompok yang bertikai.
Acara pelepasan dan penyambutan TPI IMT ini juga dihadiri oleh
Komandan Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian (PMPP-TNI), Brigjen. AM.
Putranto. Komandan PMPP-TNI yang menyampaikankan sambutan Panglima TNI
menekankan pentingnya menjaga kesuksesan misi dan juga keselamatan
kontingen Indonesia.
“Seluruh anggota TPI-IMT wajib memiliki pemahaman yang menyeluruh
mengenai mandat IMT, agar senantiasa berpedoman dan mematuhi standard
operating procedures (SOP) IMT, menjaga nama baik bangsa dam
melaksanakan arahan pimpinan serta dapat bekerjasama dengan personil IMT
dari negara-negara lain,” jelas beliau.
Kelompok Moro Islamic Liberation Front (MILF) yang tidak puas dengan sikap pemerintah Filipina. (Istimewa) |
IMT memiliki peran yang cukup signifikan dalam mendorong terciptanya situasi Mindanao yang aman, stabil dan damai serta mendukung penciptaan proses perdamaian di Filipina Selatan. Hal tersebut ditujukan dengan menurunnya ceasefire violation antara Pemerintah Filipina dengan kelompok MILF setelah dibentuknya IMT di Mindanao.
Sumber :
kemenlu.go.id
EmoticonEmoticon