Kapal Selam Severodvinsk Project 885 Yasen-Class berada di galangan sekitar kapal Sevmash, wilayah Arkhangelsk. (Xaluan.com) |
Rusia mengembangkan sistem sonar yang unik mampu mendeteksi kapal
musuh dan kapal selam pada jarak ratusan kilometer melalui jaringan
satelit, menurut surat kabar Izvestia. Sebuah sistem sonar “State of The Art” yang melindungi wilayah
perairan Rusia di Kutub Utara sedang dalam pengembangan, harian Izvestia
mengutip sumber Kementerian Pertahanan sumber Rusia.
Sistem ini akan dilengkapi dengan pelampung sonar canggih dan sensor
bawah laut yang akan melacak sinyal akustik obyek bawah air dan
permukaan serta mengirimkan informasi ke pusat kendali darat melalui
satelit.
Sumber tersebut mengatakan bahwa “proyek ini dijadwalkan kan selesai
pada tahun 2017 dan setelah disetujui oleh Kementerian Pertahanan Rusia,
sistem sonar baru akan masuk layanan.”
Menurut sumber tersebut, sistem sepenuhnya dikerahkan agar dapat menutupi area yang mencakup ratusan kilometer persegi. Produsen pertahanan udara Rusia Almaz Antey ditugaskan untuk
mengembangkan proyek. Perusahaan ini bekerja sama dengan seluruh lapisan
dari perusahaan dikompleks industri militer Rusia.
Sejarawan Dmitry Boltenkov mengatakan pada Izvestia bahwa sistem
sonar baru kemungkinan besar akan dikerahkan di Arktik. Dia menyebut,
pada era Perang Dingin ketika kapal selam nuklir Amerika dan Inggris
berulang kali dilacak di Samudra Arktik.
Secara khusus, mereka
terdeteksi dilaut yang berbatasan dengan pantai utara Rusia, katanya. “Tapi saat ini, mereka secara aktif berusaha untuk melacak kapal dan
kapal selam Armada Utara Rusia, terutama sekarang bahwa Angkatan Laut
Rusia memiliki paling canggih yaitu kapal selam bertenaga nuklir
Yasen-Class dan Borei-Class”, katanya.
Boltenkov juga menarik perhatian pada fakta bahwa kapal selam AS
dapat membawa Tomahawk: jarak jauh, semua cuaca, rudal jelajah subsonik
mampu memukul target pada jarak lebih dari 1.500 kilometer.
Pada bulan Agustus 2014, sumber tingkat tinggi Markas Angkatan Laut
Rusia mengatakan bahwa sebuah kapal selam kelas Virginia US terdeteksi
dan “dipaksa” oleh anti kapal selam pasukan Rusia setelah melanggar
batas perairan negara itu di Arktik.
Pada pertengahan 1960-an, Angkatan Laut AS mulai menyebarkan sistem
Sonan bawah global, Sistem Pengawasan Suara (SOSUS – Sound Surveillance
System), yang dirancang untuk memantau kapal selam Soviet. Hingga saat
ini SOSUS masih operasional.
Dipasang di kedalaman beberapa puluh meter, sensor sistem membentuk
beberapa rantai sepanjang garis Greenland-Islandia di Britania Raya,
dengan sensor yang terpisah saat ini ditempatkan di Samudra Pasifik.
Sumber : Spacewar.com
Oleh : Vegassus
EmoticonEmoticon