Pendidikan merupakan hak semua wara negara untuk mengenyamnya, karena
dengan pendidikanlah suatu negara akan disegani oleh bangsa lain. Indonesia yang luas wilayahnya dari sabang sampai merauke acap kali
sering menjadi kendala pemerintah untuk melakukan pemerataan pendidikan.
sehingga masih banyak sekali masyarakat yang kurang mendapatkan
kesempatan untuk bersekolah.
Data dari BPS tahun ini pun menunjukkan masih ada 30% yang masih buta
huruf, bahkan tidak pernah merasakan bangku sekolah sama sekali. disatu
sisi kondisi sekolahnya yang jauh disisi lain masih kurangnya sarana
pendidikan khususnya di wilayah perbatasan.
hal itu pula yang melatarbelakangi Pos Imko untuk memberikan
pendidikan kepada masyarakat, selain menjaga keamaanan perbatasan,
disisi lain menjadi guru dadakan agar anak anak bisa belajar seperti
yang kita ketahui Pos Imko merupakan salah satu pos pengamananan
perbatasan RI-PNG di bawah komando Satgas Pamtas RI-PNG Yonif Mekanis
413/Bremoro Kostrad, secara rutin melaksanakan kegiatan mengajar di
wilayah desa Imko Kab. Boven Digoel.
Kepala Penerangan Kostrad, Letnan Kolonel Inf Agus Bhakti, S.I.P di
Markas Kostrad menyampaikan bahwa kegiatan tersebut dilaksanakan dalam
rangka membantu keterbatasan pendidikan. Keterbatasan pendidikan
tersebut di karenakan minimnya tenaga pengajar di daerah pedalaman.
Melihat hal tersebut Yonif Mekanis 413/Bremoro Kostrad sebagai satuan
tugas Pamtas RI-PNG bekerjasama dengan Dinas Pendidikan Kab. Boven
Digoel untuk berkomitmen bahwa selama melaksanakan tugas pamtas Yonif
Mekanis 413/Bremoro Kostrad siap membantu Dinas Pendidikan, dalam hal
ini menjadi tenaga pengajar pembantu di sekolah-sekolah yang dekat
dengan Pos-Pos Pamtas.
“Penanaman kedisiplinan dan rasa cinta tanah air kepada siswa sekolah
dasar menjadi materi utama yang diajarkan selain materi membaca,
menulis, dan berhitung”. Ungkap kapen Kostrad.
EmoticonEmoticon