Amerika Serikat sudah lama meluncurkan pesawat tempur siluman
tercanggih di dunia, dan Rusia pun juga menciptakan pesawat tempur
terbaiknya, supermanuver Su-35. Andai keduanya bertemu dalam dogfight di udara, siapakah di antara dua pesawat tempur andalan kedua negara yang
akan menjadi pemenangnya?
Sekarang kita lihat dulu kemampuan dan persenjataan (air to air missile) yang bisa diusung kedua pesawat tempur ini.
Sukhoi 35
Su-35 memiliki kecepatan maksimum 2.500 km/jam, dengan radius tempur
1600 km. Dipersenjatai meriam kaliber 30 mm (GS-301) dengan 150 amunisi,
4 rudal R-73 Archer (jarak dekat) atau R-74, 2 rudal R-72 Alamo
(medium) dan 4 rudal R-77 atau R-77-1 (bisa dikombinasikan sesuai misi
tempur).
F-22 Raptor
F-22 Raptor
F-22 memiliki kecepatan maksimum 2.132 km/jam dengan radius tempur
759 km. Dipersenjatai 1 meriam M61A2 Vulcan 20 mm dengan 480 amunisi.
Mampu menggotong 4 rudal AIM-120A AMRAAM dan 4 rudal AIM-9 Sidewinder
(jarak dekat).
Atau kombinasi 6 rudal AIM-120C AMRAAM dan 2 rudal AIM-9
Sidewinder. Untuk jangkauan jarak jauh F-22 mampu menggotong dua tanki bahan bakar
eksternal di bawah sayap (hal ini bisa menghilangkan kemampuan
silumannya).
Kedua pesawat dilengkapi dengan rudal-rudal terbaiknya, Su-35 dapat
membawa 12 rudal dibawah sayapnya, dan F-22 hanya membawa 8 rudal di
dalam badannya, namun F-22 memiliki keuntungan karena sulit dideteksi
radar sehingga bisa lebih efektif saat menggunakan rudalnya.
Terlihat Su-35 memiliki kelebihan dalam radius tempur (dan sedikit
dalam top speed) juga kelebihan menggotong rudal dalam jumlah besar,
tapi F-22 memiliki kelebihan dalam efektifikas penggunaan rudal. Su-35 sangat bermanuver dan pilot dapat melakukan berbagai manuver
dan gerakan tak terduga dalam dogfight di udara.
Di sisi lain F-22
memiliki kelebihan rasio daya dorong dan berat yang sangat baik, yang
memungkinkannya untuk menggeber hingga kecepatan supersonik tanpa
menggunakan ufterburner. Dalam pertempuran udara ketat, F-22 harus menggunakan kecepatan
rendah untuk bisa bermanuver ekstrim bila dibandingkan dengan Su-35.
Bisa dikatakan dalam pertarungan jarak dekat dan ketat, Su-35 akan
memenangkan perang udaranya. Namun F-22 tidak akan membiarkan hal ini
terjadi (dogfight ketat), pilot F-22 akan menggunakan kelebihan
kemampuan silumannya dan akan menutupi kelemahan F-22 untuk bisa
mengalahkan Su-35.
Su-35 mampu membawa rudal lebih banyak, kemampuan manuver ekstrim
yang lebih baik, ditambah dengan perangkat peperangan elektronik yang
dimilikinya, menjadikannya jet tempur ‘super lincah’ yang sulit
dijatuhkan musuh.
Sementara F-22 memiliki kelebihan pada kemampuannya yang sulit
dideteksi musuh, penggunaan senjata yang lebih efektif, kecepatan yang
tinggi dan manuver yang tidak kalah lincah. Dalam pertarungan dengan
pesawat tempur generasi empat atau 4++, F-22 tentu tidak akan membiarkan
terjadinya pertarungan ‘tradisional’ atau dogfight ketat.
Pertarungan kedua pesawat tempur akan sangat ketat dan sulit
ditentukan pemenangnya, semua tergantung pada kemampuan pilot untuk
memanfatkan kelebihan dan menutupi kelemahan pesawat tempur
masing-masing.
EmoticonEmoticon