Pertempuran terjadi antara Front Pembebasan Nasional Moro (MNLF)
dengan kelompok Abu Sayyaf di Sulu, Filipina, hari Selasa (9/8) lalu.
Dalam kejadian itu, empat orang anggota kelompok Abu Sayyaf tewas.
Korban tewas itu adalah sub-pemimpin Abu Sayyaf, Jennor Lahab alias
Jim Naga, beserta anaknya dan dua orang lain yang namanya belum
diketahui.
Dalam pertempuran itu, MNLF menyita sejumlah senjata api termasuk dua
senapan jenis M14, satu senapan M16 dan satu senapan jenis M4.
Nur Misuari mengunjungi kamp MNLF di Indanan, Sulu. (Agence France-Presse) |
Juru bicara Angkatan Bersenjata Komando Mindanao Barat Filipina, Mayor
Felimon Tan, mengatakan bahwa MNLF berupaya untuk membebaskan warga
negara Indonesia (WNI) yang disandera oleh kelompok Abu Sayyaf.
Namun,
Tan menegaskan bahwa aksi MNLF itu tidak disetujui oleh Angkatan
Bersenjata Filipina. “Laporan intelijen menyebut ada upaya dari MNLF untuk membantu
menghancurkan bandit Abu Sayyaf karena mereka memicu kekacauan di
masyarakat. Siapa saja bisa membantu menegakkan keadilan bagi mereka
yang menjadi korban,” ujar Tan.
Saat ini, pemimpin MNLF, Nur Misuari, berstatus sebagai buron atas
tuduhan melakukan pengepungan di Kota Zamboanga pada tahun 2013.
Presiden Filipina Rodrigo Duterte dijadwalkan bertemu dengan Nur Misuari
pada hari Jumat (12/8) ini.
Sumber: kompas.com, sindonews.com, dan detik.com
EmoticonEmoticon