Simulasi perang di Danau Toba, Sumatera Utara (Foto: MTVN/Budi Warsito) |
Simulasi perang tiga matra TNI disertai penyerangan udara ke air di danau toba dengan menerjukan 42 penerjun payung. |
Simulasi berupa mobilisasi serangan udara yang diperagakan tiga
pesawat tempur TNI AU Hawk 100/200 dari Skadron Udara 12 Pekanbaru.
Selain itu juga melibatkan serangan dari udara ke darat yang dilakukan
pasukan Amfibi Marinir dan aksi paramotor.
Sebanyak 42 penerjun payung
dipimpin Detasemen Matra 2 Paskhas terlibat dengan melakukan fly pass
dan atraksi terjun payung yang mengunakan DZ atau daerah penerjunan di
air ( Danau Toba ).
“Untuk meningkatkan kemampuan profesionalisme prajurit, terjun
freefall yang biasa dilakukan di laut kita lakukan di danau. Tak menutup
kemungkinan dalam tugas ke depan mereka harus mampu melakukan hal itu,”
ujar dia.
Para peterjun tersebut berasal dari satuan elit TNI baik TNI AD,AL
maupun AU, sementara Detasemen Matra 2 Paskhas sendiri melibatkan 7
personel sebagai Tim VCP ( Vicual Contack Post ) yang bertugas
menyiapkan DZ dan mengarahkan pesawat serta menentukan release terjun.
Detasemen Matra 2 Paskhas sendiri melibatkan 7 personel sebagai Tim VCP ( Vicual Contack Post ) yang bertugas menyiapkan DZ dan mengarahkan pesawat serta menentukan release terjun. |
Kegiatan itu bertujuan memberikan keyakinan pada masyarakat bahwa TNI
memiliki penerjun-penerjun handal untuk mengamankan Negara Kesatuan
Republik Indoensia. Puluhan penerjun TNI terjun dari ketinggian 6.000
kaki dari permukaan Danau Toba.
“Para penerjun rata-rata memiliki jam terbang di atas 2.000 lebih.
Disamping melatih kemampuan, kami juga ingin meningkatkan animo
masyarakat khususnya anak-anak. Apalagi yang bercita-cita menjadi TNI
baik itu Darat, Laut dan Udara, TNI siap untuk putra-putri daerah
terbaik,” kata dia.
Masyarakat dan wisatawan yang datang ke Danau Toba pun antusias
melihat aksi para prajurit TNI. Mereka bertepuk tangan dan terlihat
sangat terhibur dengan rangkaian aksi itu.
Sementara itu, Ketua Ponguan Simbolon Boru Indoensia (PSBI) Effendi
Simbolon mengatakan, simulasi itu merupakan rangkaiam seluruh kegiatan
Musyawarah Masyarakat Adat Batak 2016. “Ini bentuk kemanunggalan TNI dan
masyarakat Adat Batak.
Panglima TNI sendiri merestui untuk menggelar
latihan di Danau Toba. Dan ini merupakan kali pertama di Danau Toba,”
kata Effendi Simbolon.
Menurut Effendi, dengan keindahan alam Danau Toba dipadukan dengan
simulasi aksi prajurit TNI tentu menjadi sebuah hal yang menarik untuk
dikunjungi masyarakat dan wisatawan.
“Out of the box lah. Jangan terlalu monoton. Jadi inilah yang bisa
kami lakukan. Saya berterimakasih kepada Panglima TNI, Kepala Staf
Angkatan Darat, Kepala Staf Angkatan Laut, Kepala Staf Angkatan Udara,
dan seluruh pihak yang terlibat,” pungkas dia.
Sumber :
metrotvnews.com dan paskhas.mil.id
EmoticonEmoticon