Hingga saat ini, kelompok Abu Sayyaf masih menyandera sepuluh orang
warga negara Indonesia (WNI) di wilayah Filipina. TNI belum bisa
bergerak untuk melakukan pembebasan karena terhalang oleh konstitusi
Filipina.
Namun, TNI Angkatan Darat telah menyiapkan dua batalion khusus yang dapat segera bergerak jika sewaktu-waktu Panglima TNI memerintahkan operasi militer guna membebaskan sepuluh WNI tersebut. Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD), Jenderal Mulyono, mengatakan bahwa pasukan itu terus berlatih dan selalu siap diberangkatkan.
Namun, TNI Angkatan Darat telah menyiapkan dua batalion khusus yang dapat segera bergerak jika sewaktu-waktu Panglima TNI memerintahkan operasi militer guna membebaskan sepuluh WNI tersebut. Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD), Jenderal Mulyono, mengatakan bahwa pasukan itu terus berlatih dan selalu siap diberangkatkan.
Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal Mulyono. (Kristian Erdianto) |
“Saya sudah melatih, saya sudah menyiapkan calon. Nah tinggal tunggu
perintah Panglima TNI, kalau disuruh diberangkatkan saya siap
berangkatkan. Ya operasinya sampai Oktober akhir, dan saya sudah siapkan
dua batalion,” ujar Jenderal Mulyono di Balai Kartini, Jakarta, Rabu
(10/8).
Jenderal Mulyono menjelaskan bahwa TNI Angkatan Darat telah
menyiagakan Komando Pasukan Khusus (Kopassus), Komando Cadangan
Strategis Angkatan Darat (Kostrad), dan Pasukan Pemukul Reaksi Cepat
(PPRC) yang selalu siap setiap saat.
Sumber: detik.com, kompas.com, dan suara pembaruan
EmoticonEmoticon