Pesawat Tempur Hawk-109/209 Indonesia
Pesawat tempur Hawk-109/209 adalah pesawat tempur subsonic yang dibeli Indonesia dari Inggris pada pertengahan tahun 1990an. Ketika itu Indonesia membeli 2 skuadron pesawat tempur Hawk-109/209 sekaligus.
2 Skuadron pesawat tempur Hawk-109/209 ini dibagi kedaalam dua skuadron tempur TNI AU yaitu Skuadron 12 Pekanbaru dan Skuadron 1 Pontianak. Jumlah pesawat tempur Hak-109/209 yang dibeli Indonesia ini berjumlah sekitar 40 unit. Namun saat ini beberapa unit sudah jatuh sehingga jumlahnya berkurang.
Ada yang unik dari penerimaan pesawat tempur ini, karena pengiriman terakhir pesawat tempur ini sempat tertahan di Thailand dan ditinggal begitu saja oleh Inggris karena Inggris mengukiti Amerika yang menjatuhkan sangsi embargo militer bagi Indonesia.
![]() | |||
Add captionPesawat Tempur Hawk-209 Indonesia. Credit to : Peter De Jong, Source : Airliners.net |
Pesawat tempur Hawk-109/209 ini terdiri dari dua varian yaitu
Hawk-109 yang merupakan pesawat tempur kursi ganda yang digunakan untuk
training, dimana pesawat ini tidak dilengkapi radar tempur.
Varian
lainnya adalah Hawk-209 yang merupakan varian kursi tunggal untuk tempur
yang sudah dilengkapi radar APG-66 yang sama dengan radar pesawat
tempur F-16 Block 15 OCU TNI AU.
Aksi tempur sesungguhnya yang pertama bagi Hawk 109/209 yang dipublikasikan adalah saat pasca lepasnya Timor Timur dari Indonesia. Ketika itu, Angkatan udara Indonesia menggelar satu flight (4 pesawat tempur) Hawk 109/209 di Kupang, Nusa Tenggara Timur.
Aksi tempur sesungguhnya yang pertama bagi Hawk 109/209 yang dipublikasikan adalah saat pasca lepasnya Timor Timur dari Indonesia. Ketika itu, Angkatan udara Indonesia menggelar satu flight (4 pesawat tempur) Hawk 109/209 di Kupang, Nusa Tenggara Timur.
Pada satu
kesempatan pilot TNI-AU yang sedang melakukan patroli tempur
diperintahkan mencegat sebuah sasaran tak dikenal. Singkat cerita,
setelah dikejar diketahui sasaran tidak dikenal itu adalah F-18 Hornet
milik Angkatan Udara Australia.
Bahkan dalam aksi dogfight dan
kejar-kejaran itu, pilot TNI-AU sempat mengunci (lock-on) jet asal
negara tetangga itu. Jika saja perintah tembak dikeluarkan, F/A-18
Hornet milik Australia itu bisa hancur lebur.
Pesawat Tempur F-5 E/F Tiger II
Pesawat tempur Indonesia lainnya adalah F-5 E/F Tiger II yang sudah menjadi andalan angkatan udara Indonesia sejak tahun 1980an. Pesawat tempur ini dulunya dibeli Indonesia sebanyak 12 unit, namun karena usia yang sudah tua serta adanya beberapa kecelakaan, sehingga jumlahnya yang bisa operasional saat ini hanya beberapa unit saja.
Pesawat tempur F-5 E/F Tiger II milik Indonesia ini pernah digunakan untuk menguji tembak langsung rudal Aim-9 Sidewinder. Dalam hal ini, penembakan pertama rudal AIM-9 Sidewinder pertama di TNI AU dilakukan oleh Letkol Pnb Suprihadi pada tanggal 3 November 1989 atau sembilan tahun setelah F-5 dioperasikan di TNI AU.
Kala itu, Suprihadi yang menjabat sebagai Komandan Skadron Udara 14 terbang menggunakan F-5 kursi tunggal yang dilengkapi target simulasi TDU-11 di sayap sebelah kiri dan rudal AIM-9 P-2 di sayap kanan. Penembakan sasaran dilaksanakan di area latihan lepas Pantai Pacitan, Jawa Timur. Direct hit! Sasaran tembak yang dilepas berhasil dihancurkan oleh rudal Sidewinder.
Tidak hanya sekali, uji penembakan AIM-9 yang kedua dilaksanakan oleh Mayor Pnb Drajad Rahardjo yang menjabat Kadisops Skadron Udara 14 serta yang ketiga oleh Kapten Pnb Sumarwoto. AIM-9 kembali ditembakkan pada saat Latihan Gabungan Laut (Latgabla) II tahun 1989.
Kala itu penerbang yang dipercaya melaksanakan penembakan adalah Lettu Pnb M Syaugi yang terbang menggunakan F-5F dengan Letda Pnb Sugeng Hartoyo. AIM-9 P-2 diluncurkan Syaugi sebagai tembakan kedua setelah penembakan pertama oleh rudal Harpoon dari KRI Yos Sudarso. Direct hit! Rudal Sidewinder berhasil menenggelamkan kapal sasaran, yakni KRI Hiu.
Dan pesawat tempur F-5 TNI AU ini akan segera digantikan dengan pesawat tempur baru dimana kandidatnya adalah jet tempur tercanggih yaitu jet tempur Amerika F-16 Block 60, jet tempur Rusia Su-35 BM dan jet tempur Swedia Gripen E/F. Namun sampai saat ini belum ada informasi kapan keputusan final pengganti pesawat tempur ini akan di umumkan.
Pesawat Tempur Latih T-50i Golden Eagle
Pesawat tempur Indonesia juga dilengkapi dengan pesawat tempur latih lanjut generasi terbaru yaitu T-50i Golden Eagle dari Korea Selatan. Pesawat tempur latih T-50i ini dibeli Indonesia dari Korea Selatan, dimana kontraknya di tandatangani pada Mei 2011 yang lalu.
Dalam kontrak ini, Indonesia membeli 16 unit T-50i dengan nilai kontrak $400 Juta. Sebelum dipilih Indonesia sebagai pengganti Hawk-53, pesawat ini harus bersaing terlebih dahulu dengan kandidat lain yaitu Yak-130 dari Rusia dan L-159 dari Ceko. Beberapa keunggulannya membuatnya terpilih sebagai pengganti pesawat tempur latih Hawk-53 di TNI AU.
![]() |
Pesawat Tempur T-50i Golden Eagle Indonesia. Credit to : S.H Yang, Source : Airliners.net |
Keseluruhan dari 16 unit pesawa tempur latih t-50i Golden Eagle ini sudah tiba di Indonesia tahun 2014 lalu. Dan sudah digunakan untuk melatih calon pilot TNI AU kedepannya. Pelatihan instruktur pilot T-50i sudah dua kali dilakukan di Korea dimana masing-masing batch ada 6 orang pilot T-50i yang dilatih menjadi instruktur pilot T-50i. Saat ini, pesawat tempur T-50i ini ditempatkan di skuadron 15 Madiun.
Dari segi Camouflage Scheme (cat pesawat), ke-16 unit pesawat tempur T-50i dibadi dua camo yaitu 8 unit dengan camo aerobatic dan 8 unit dengan camo khas TNI AU. 8 unit pesawat tepur yang diberi camo aerobatic adalah pesawat dengan tail number TT-5001 sampai TT-5008. Sedangkan 8 unit pesawat tempur dengan camo khas TNI AU adalah pesawat dengan tail number TT-5009 sampai TT-5016.
Pesawat Tempur COIN EMB-314 Super Tucano
Pesawat tempur Indonesia lainnya adalah pesawat tempur khusus untuk anti gerilya (COIN) dan close air support (CAS) EMB-314 Super Tucano dari Brazil. Indonesia membeli 16 unit pesawat tempur ini pada tahun 2011 lalu, dimana kontraknya dibuat dalam dua batch. Bathc pertama sebanyak 8 pesawat dan batch kedua sebanyak 8 pesawat tempur lagi sehingga totalnya sebanyak 16 unit.
![]() |
Pesawat Tempur EMB-314 Super Tucano Indonesia. Credit to : Jfaleman, Source : Airliners.net |
Saat ini, baru 8 unit pesawat tempur EM-314 Super Tucano yang sudah tiba
di Indonesia. Sisanya akan menyusul mulai tahun 2015 ini. Pesawat
tempur EMB-314 Super Tucano ini dibeli Indonesia dari Brazil untuk
menggantikan pesawat tempur OV-10 Bronco yang sudah menua.
Sekian dulu ulasan penulis menngenai daftar pesawat tempur Indonesia, dan akan dilanjutkan kepada tulisan mengenai daftar alutsista TNI lainnya. Penulis berharap tulisan ini memberikan informasi segara bagi para pemula di dunia militer Indonesia. Saran dan kritik silahkan disampaikan di form komentar dibawah ini.
Sekian dulu ulasan penulis menngenai daftar pesawat tempur Indonesia, dan akan dilanjutkan kepada tulisan mengenai daftar alutsista TNI lainnya. Penulis berharap tulisan ini memberikan informasi segara bagi para pemula di dunia militer Indonesia. Saran dan kritik silahkan disampaikan di form komentar dibawah ini.
EmoticonEmoticon