Tim Patroli TNI Angkatan Udara Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, mengamankan tujuh orang pekerja proyek kereta cepat di tepi jalan tol ruas Halim, Km 3,2, pada Rabu (27/04) sekitar pukul 09.45 WIB.
“Mereka kami amankan karena memasuki area Halim Perdanakusuma dan
melakukan pengeboran proyek,” kata Kepala Dinas Penerangan TNI AU,
Marsekal Pertama TNI Wieko Sofyan. Dari tujuh orang itu, lima orang diketahui warga negara asing (WNA)
dan dua lainnya adalah warga negara Indonesia.
Marsekal Pertama Wieko
menerangkan bahwa mereka adalah pekerja PT Geosentral Minning, mitra
dari PT Wijaya Karya (Persero) Tbk yang mengerjakan proyek kereta cepat. Sementara itu, Direktur Utama PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC),
Budi Hanggoro Wiryawan, menegaskan bahwa lima WNA asal Tiongkok yang
ditangkap itu bukanlah pegawai KCIC.
![]() |
Lokasi pengeboran proyek kereta cepat di kawasan Lanud Halim Perdana Kusuma, Jakarta Timur diberi garis polisi. (Sindonews/Bagja) |
“Memang betul ada WNA China yang ditangkap di Halim, sedang melakukan pengetesan tanah. Tetapi perlu ditegaskan itu bukan pegawai KCIC dan bukan pegawai PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (Wika),” papar Hanggoro, Rabu (27/04).
Hanggoro juga menyatakan bahwa WNA Tiongkok tersebut bukan tentara.
Mereka hanya pekerja yang kebetulan memakai baju tentara. Para pekerja
tersebut merupakan bagian dari vendor investigasi tanah. Mereka bekerja
di wilayah Halim Perdanakusuma tanpa persetujuan KCIC. Padahal, KCIC
selalu mengingatkan untuk tidak melakukan kegiatan apa pun di wilayah
Halim.
Hanggoro menambahkan bahwa KCIC akan selalu menghormati wilayah
keamanan dan tidak memperbolehkan pekerjanya untuk melakukan kegiatan
apa pun di wilayah Halim Perdanakusuma.
kompas.com
EmoticonEmoticon