Dua negara Eropa, Jerman dan Prancis mengembangkan helikopter EC665 Tiger yang merupakan helikopter serang. Tiger mulai direncanakan pada masa Perang Dingin. Meskipun Uni Soviet pecah, Jerman dan Prancis tetap meneruskan program EC665 yang dirancang dan dikembangkan oleh Eurocopter.
Pada awalnya, helikopter serbu Eurocopter Tiger EC-665
dikembangkan dan dibuat untuk Angkatan Darat Jerman dan Angkatan Darat
Perancis. Helikopter ini diproduksi dalam 3 konfigurasi, versi
multi-peran dukungan serangan (UHT) untuk AD Jerman, multi-peran tempur
(HAD) dan multi-peran dukungan tempur (HAP) untuk AD Perancis.
Tiger
EC-665 diproduksi oleh perusahaan Eurocopter yang dibentuk oleh
perusahaan-perusahaan dirgantara Eropa yaitu DaimlerChrysler Aerospace
(Jerman), Aerospatiale Matra (Perancis) dan CASA (Spanyol). Lima prototipe helikopter EC665 hasil join antara Aeropatiale dan MBB
selesai pada 1989 dan terlihat terbang pertamakali pada 1991.
Program
Tiger dilanjutkan dalam kontrak baru, setelah kedua perusahaan lebur
menjadi Eurocopter Group, pada 1992. Eurocopter mulai memproduksi Tiger,
pada 2002 dan mengirim ke Prancis dan Jerman, pada 2003. Spanyol dan
Austrlai menjadi dua negara lain yang menggunakan helikopter EC665
Tiger. Sean Gallup/Getty Images
Purwarupa Eurocopter Tiger EC-665
diterbangkan pertama kali pada bulan April 1991. Proses produksinya
dimulai pada bulan Maret 2002. Sedangkan penerbangan perdana dari hasil
produksi ini dilakukan oleh Eurocopter Tiger versi HAP pesanan Angkatan
Darat Perancis pada bulan Maret 2003.
Badan pesawat helikopter Tiger terbuat dari bahan yang terdiri dari
80% serat karbon yang diperkuat dengan polimer dan Kevlar, 11%
aluminium, dan 6% titanium. Sedangkan rotor terbuat dari bahan serat
plastic yang mampu menahan dari kerusakan akibat pertempuran dan
serangan kawanan burung.
Untuk antisipasi sambaran petir serta gelombang
kejut elektromagnetik, helikopter tempur ini mengandalkan lapisan
tembaga / perunggu pada badan pesawat.Eurocopter Tiger menyediakan kursi tandem (2 kursi depan belakang)
untuk awak.
Pilot duduk di kursi depan, sedangkan operator persenjataan
duduk pada kursi belakang. Posisi kursi depan dan belakang diletakkan
agak berlawanan sehingga pandangan ke depan operator persenjataan tidak
terganggu oleh pilot.
Karakteristik Umum :
- Crew : 2; pilot dan operator persenjataan
- Panjang : 14,08 m
- Diameter rotor : 13,00 m
- Tinggi : 3,83 m
- Luas area lingkar rotor : 133 m²
- Berat kosong : 3.060 kg
- Berat maksimum lepas-landas : 6.000 kg
- Mesin penggerak : 2 unit MTU Turbomeca Rolls-Royce MTR390, masing-masing berkekuatan 873 kW
- Kapasitas bahan bakar internal : 1.080 kg
Kinerja :
- Kecepatan maksimal : 315 km/jam (170 knot, 196)
- Jarak jangkau maksimal : 1.300km
- Batas ketinggian maksimal penerbangan : 4.000 m
- Laju panjat : 10,7 m/detik
Persenjataan :
- Cannon:
- 1unit GIAT 30 kaliber 30 mm dengan 450 putaran
- Titik keras dalam :
- 1 unit autocannon kaliber 20 mm, atau
- 22 unit roket SNEB kaliber 68 mm, atau
- 4 unit rudal berpandu laser AGM-114 Hellfire
- Titik keras luar :
- 2 unit rudal Udara-ke-Udara Mistral, atau
- 12 unit SNEB kaliber 68 mm
Sumber : JakartaGreater.com
EmoticonEmoticon