Kontingen TNI AD dalam ajang Australian Army Skill at Arms Meeting (AASAM) 2016 |
Kemenangan Kontingen TNI AD dalam ajang Australian Army Skill at Arms Meeting (AASAM) 2016, tak terlepas dari senjata yang digunakan oleh para anggota kontingen. Dalam kejuaraan itu, tim TNI AD menggunakan senapan serbu SS2-V4 dan senjata genggam G2 Combat buatan PT Pindad.
“Kemenangan untuk kesembilan kalinya ini juga membuktikan bahwa
kualitas senjata buatan Pindad terbukti baik dan dapat bersaing dengan
pabrikan senjata asing lain,” ujar Direktur Utama Pindad, Silmy Karim,
Senin (23/05).
Keberhasilan TNI AD menjadikan senjata buatan Pindad makin dikenal
prajurit dari berbagai negara peserta AASAM 2016. Direktur Pemasaran
Pindad, Widjajanto, menjelaskan bahwa permintaan terbesar senjata buatan
Pindad datang dari Timur Tengah. Bahkan, pihaknya sudah menargetkan
untuk membangun pabrik manufaktur di kawasan Arab tersebut.
Penjualan kami ini BUMN, harus ada goverment to goverment.
Permintaan terbesar adalah Timur Tengah, kita tidak masuk Eropa dulu
untuk sementara karena kebutuhan kami sekarang pengenalan produk dan
perluasan pasar. Sejak 2003 sudah ekspor, kalau Timur Tengah sedang
berlangsung pembicaraan.
Karena Timur Tengah target bukan beli tapi di
manufaktur,” ujar Widjajanto usai menerima kontingen penembak Indonesia
di ruang VVIP terminal 1B, Bandara Soekarno-Hatta. Widjajanto menambahkan bahwa di Asia Tenggara saat ini, sudah banyak
yang memakai senjata dan amunisi dari Pindad. Bahkan, Laos bisa
menjuarai AARM Asean kategori menembak dengan pistol usai menggunakan G2
Combat.
Sumber: Okezone.com dan Tempo.co
EmoticonEmoticon