Perlahan tapi pasti. Itulah yang sedang dikerjakan Lapan. Bisa lebih cepat ?. Bisa. Jika dana dan perhatian pemerintah terhadap Lapan dicurahkan lebih. Lapan adalah tambang ilmu pengetahuan dan praktek bangsa Indonesia, untuk menguasai teknologi penginderaan, pesawat, satelit, roket, komunikasi dan banyak ilmu terapan lainnya. Ya mereka telah bergerak.
Tanggal 28 September 2015 lalu, satelit LAPAN-A2 berbobot 76 kg dilepaskan pada ketinggian 650,16 km, yang diluncurkan dari Roket PSLV-C30, milik India.
Rencananya LAPAN-A2 diorbitkan dekat ekuator dengan inklinasi enam derajat pada ketinggian 650 kilometer dari permukaan Bumi. Dengan orbit ekuatorial, LAPAN-A2 akan melintasi wilayah Indonesia 14 kali setiap hari. Dengan demikian, satelit ini dapat mendukung pemantauan wilayah nusantara dari luar angkasa.
Satelit berbobot 78 kilogram dan berdimensi 500 x 470 x 380 milimeter tersebut membawa misi pemantauan permukaan bumi, identifikasi kapal laut, dan komunikasi radio amatir. Untuk misi pemantauan wilayah RI, satelit LAPAN-A2 membawa kamera video analog dengan resolusi lima meter dan kamera digital dengan resolusi 3,5 meter.
Sudah menjadi ciri khas bangsa Indonesia. Kalau suatu teknologi sudah ditemukan ilmunya, orang Indonesia akan terus terpacu untuk mengembangkannya. Generasi terbaru satelit eksperimen Lapan A3/IPB akan diluncurkan dari Bandar Antariksa Sriharikota, India, 10 Juni 2016. Salah satu fungsi satelit hasil kerja sama Lapan dan Institut Pertanian Bogor ini, adalah untuk pemantauan pertanian.
Satelit Lapan A3/IPB yang menghabiskan dana Rp 55 miliar ini , bisa
memantau pertumbuhan padi, daerah siap tanam dan panen, hingga
pemantauan penggunaan atau kebutuhan pupuk. Lapan A3/IPB berbobot 115 kilogram atau 39 kg lebih berat daripada
Lapan A2/Orari. Penambahan berat ini untuk memfasilitasi kemampuan
operasional satelit dalam mengamati bumi.
Lapan juga bekerja sama dengan BMKG untuk membuat satelit Lapan A4 yang dikembangkan untuk fungsi pemantauan meteorologi.
Lapan juga membangun satelit A5 yang rencananya dikembangkan untuk kepentingan pertahanan.
Dengan satelit Lapan A5 stasiun bumi Indonesia akan mendapatkan gambar dan data, antara lain apa yang sedang terjadi di sepanjang jalan di daerah perbatasan. Satelit ini bisa mengirimkan gambar yang detil. Begitu juga gambar terhadap pulau pulau terluar, pulau kecil maupun wilayah maritim Indoensia.
Lapan melakukan pengembangan teknologi satelit secara bertahap dengan mengembangkan satelit-satelit mikro yang merupakan satelit eksperimen sampai akhirnya mampu membuat Satelit Nasional. Lapan juga sedang mengembangkan roket untuk membawa satelit satelit ini ke orbit, agar tidak lagi tergantung kepada negara asing.
Yang lebih penting lagi adalah, agar Indonesia memasuki teknologi baru yang masih langka di bumi, yakni teknologi satelit dan roket pengangkutnya ke luar angkasa. Tentu nantinya teknologi yang dimiliki Lapan bisa dimanfaatkan untuk kepentingan sipil maupun militer, untuk perkembangan bangsa Indonesia sekaligus melindunginya dari gangguan yang tidak diinginkan.
Sumber : JakartaGreater.com
EmoticonEmoticon