Kepala Airbus Tom Enders dalam wawancara dengan surat kabar mengakui
beberapa “masalah besar” membayangi pesawat transport militer baru
Eropa, A400M. “Kami meremehkan masalah mesin,” kata Enders kepada mingguan Bild am Sonntag.
Pada awal program, Airbus telah “membiarkan dirinya dibujuk oleh
beberapa pemimpin Eropa yang terkenal untuk menggunakan mesin yang
dibuat oleh sebuah konsorsium berpengalaman,” kata Enders. Selain itu, dirinya terjebak untuk terlalu tergantung pada tipe mesin
turbo-prop baru, lanjutnya.
”Ini adalah dua masalah besar yang sekarang
harus kita bayar.” Tapi di samping “kualitas yang kurang dari pemasok … masalah produk buatan sendiri juga memainkan peran,” kata Enders. Meskipun keterlambatan pengiriman dan keterbatasan dalam kesiapan
operasional, Enders mengatakan pemerintah tidak harus mencari alternatif
lain.
“Untuk menghapus A400M akan menjadi kesalahan terbesar, karena
pesawat ini memiliki potensi besar,” kata Enders, dan menurutnya suatu
hari, pesawat transport baru ini akan “membentuk tulang punggung armada
angkut Eropa” dan akan menjadi pesawat yang sukses diekspor.
Pesawat angkut A400M dibangun untuk menggantikan pesawat transport Transall militer Jerman yang sudah tua. Pesawat transpor militer baru ditugaskan bersama-sama pada tahun 2013
oleh Jerman, Belgia, Perancis, Inggris, Luksemburg, Spanyol dan Turki.
Awalnya direncanakan untuk diluncurkan pada tahun 2011, namun pengiriman
sempat tertunda cukup lama karena serangkaian masalah teknis dan
permintaan yang berbeda dari masing-masing negara. Dan kesalahan baru
ditemukan pada baling-baling mesin awal tahun ini.
Sumber : DefenceNews
EmoticonEmoticon