![]() |
PANGKOSTRAD, Letnan Jenderal Edy Rahmayadi |
Jakarta – Tentara Nasional Indonesia / TNI tidak ingin Partai Komunis Indonesia / PKI kembali aktif di Indonesia. “Bagi TNI, ada baju berlambang palu dan arit atau tidak, PKI tidak boleh hidup di Indonesia,” ujar Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat, Letnan Jenderal Edy Rahmayadi, di Markas Komando Lintas Laut Militer, Jakarta, Senin (9/5/2016).
Letjen Edy mengatakan hal ini setelah personel intelijen di beberapa
Komando Distrik Militer, menemukan atribut palu dan arit di sejumlah
daerah. Langkah menertibkan atribut yang dikonotasikan lambang PKI itu,
dilakukan atas informasi intelijen terkait rencana perayaan hari lahir
PKI, Senin ini.
Letjen Edy menuturkan, TNI berhak untuk turun tangan menghadapi gangguan terhadap kedaulatan negara. “Mau sipil, mau apapun, kalau mengganggu ideologi, tidak ada alasan.
Ideologi kan milik Indonesia, kalau bukan kami yang menjaga, siapa
lagi,” ujarnya dengan tegas.
Sebelumnya, Kodam Jaya bersama kepolisian menyita beberapa kaos grup
musik beraliran metal dari sejumlah toko di Blok Square, Jakarta, Minggu
(8/5/2016). Kodam Jaya dan Kepolisian Kebayoran Baru menduga kaos-kaos
tersebut berkaitan dengan PKI.
Kodim 0826/Pamekasan menyatakan juga akan menangkap masyarakat yang mengenakan dan memasang atribut palu dan arit. Menurut Komandan Kodim Pamekasan, Letnan Kolonel Mawardi, sekolah
merupakan salah satu tempat yang rentan penyebaran atribut palu dan
arit.
“Sejak beberapa hari lalu, saya menginstruksikan Koramil dan babinsa
untuk datang ke sekolah-sekolah, memberikan arahan bahwa lambang PKI
terlarang beredar di Indonesia,” katanya. Berdasarkan Ketetapan MPRS bernomor XXV/MPRS/1966, pemerintah telah membubarkan PKI.
Sumber : CNN Indonesia
EmoticonEmoticon