Sunday, June 5, 2016

Iran Menolak Tuduhan Palsu Amerika, Sebagai Pendukung Utama Terorisme

Iran Menolak Tuduhan Palsu Amerika, Sebagai Pendukung Utama Terorisme
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Hossein Jaberi Ansari menyatakan pihaknya menolak tuduhan palsu yang dimuat oleh Departemen Luar Negeri AS dalam laporan terbarunya. (Istimewa)

TEHERAN -  Pemerintah Iran merespon dengan keras laporan tahunan Amerika Serikat (AS) yang menyebut Teheran sebagai salah satu negara pendukung utama terorisme. Iran menyebut laporan tersebut sebagai sebuah kebohongan.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Hossein Jaberi Ansari menyatakan pihaknya menolak tuduhan palsu yang dimuat oleh Departemen Luar Negeri AS dalam laporan terbaru, dan menyatakan bahwa distorsi seperti realitas adalah tanda yang jelas dari ketidak absahan laporan yang dirilis AS beberapa hari lalu itu.

Dirinya juga menuturkan bahwa tuduhan anti-Iran mencerminkan tujuan Israel. Dia mencela rezim Tel Aviv sebagai perwujudan dari pendudukan, terorisme yang disponsori negara, pelanggaran hak asasi manusia dan penegakan kebijakan opresif terhadap warga Palestina.

"Kami mengecam Washington untuk standar ganda terhadap terorisme dan untuk menutup mata terhadap aksi terorisme terhadap warga sipil di seluruh dunia," kata Ansari, seperti dilansir Iran Front Page pada Minggu (5/6).

Ansari justru menyalahkan AS karena mendukung kelompok-kelompok teroris di Irak, Afghanistan, Suriah, Libya, Yaman dan tempat lain, dan juga karena telah lalai dalam melaksanakan tanggung jawab dan menuduh orang lain mensponsori terorisme.

Dia menegaskan, Iran adalah salah satu negara yang paling serius memerangi terorisme. "Iran telah praktis terbukti menjadi kekuatan yang paling serius dan berpengaruh dalam memerangi terorisme," ungkapnya.

Sebelumnya diberitakan, Departemen Luar Negeri AS dalam laporannya menyebut bahwa Iran kerap memberikan senjata dan uang tunai kepada kelompok-kelompok yang telah dimasukkan dalam daftar teror, seperti Hizbullah dan sejumlah milisi di Irak dan Suriah.




Sumber : SINDONEWS.com


EmoticonEmoticon

HOT NEWS

Perang Urat Syaraf Ahok, Risma Mulai Bergemuruh