Monday, June 6, 2016

Korut Mengaktifkan Kembali Pabrik Pengolahan Plutonium Untuk Bom Nuklir Baru

Korut Mengaktifkan Kembali Pabrik Pengolahan Plutonium Untuk Bom Nuklir Baru


Korea Utara dilaporkan akan memiliki bom nuklir baru tahun 2017 mendatang. Menurut Badan Energi Atom Internasional (IAEA), Korea Utara tengah mengembangkan senjata nuklir baru dengan mengaktifkan kembali pabrik pengolahan Plutonium.

”Indikasinya telah diperoleh dari kegiatan yang berkaitan dengan reaktor lima megawatt, ada perluasan fasilitas pengayaan dan kegiatan yang berkaitan dengan pengolahan plutonium,” kata Direktur Jenderal IAEA, Yukiya Amano, dalam konferensi pers di Wina, Austria.

Laporan Badan Pengawas Nuklir PBB itu juga menyebutkan aktifnya pabrik pengolahan Plutonium terpantau citra satelit. Secara khusus, citra satelit memantau adanya gerakan kendaraan, debit uap, dan transportasi bahan yang konsisten dengan proses pengayaan plutonium.

“Karena kami tidak memiliki inspektur di lapangan, kami hanya mengamati melalui citra satelit. Kami tidak bisa mengatakan itu dengan pasti, tapi kami memiliki indikasi ada kegiatan tertentu melalui citra satelit,” lanjut Yukiya dikutip Sputniknews, Selasa (7/6/2016).

Laporan serupa juga sempat diungkapkan kelompok Think thank yang berbasih di Amerika Seeikat. Sebelumnya, Direktur Intelijen Nasional AS, James Clapper, memperingatkan bahwa Korut bisa membuat senjata nuklir dalam hitungan minggu sampai bulan.

Laporan IAEA ini semakin memicu kekhawatiran bahwa Korut yang dipimpin Kim Jong-un benar-benar mempersiapkan perang bersekala besar. Pada 2007 lalu, Reaktor nuklir Yongbyon di Korut sebenarnya telah dinonaktifkan di bawah perjanjian bantuan untuk perlucutan senjata. 

Tetapi rezim Kim Jong-un merenovasi pabrik itu dan mulai mengujicoba senjata nuklir. Korut menggelar uji coba nuklir keempat pada Januari 2016 lalu, yang disusul dengan peluncuran satelit serta uji coba rudal lainnya. 

Pada bulan April lalu, Korut setidaknya telah meluncurkan tiga rudal Musudan, yang dilaporkan oleh Korsel dan Amerika Serikat, namun ketiganya gagal meledak. Peluncuran rudal Musudan pertama tanggal 15 April, kemudian uji coba kedua dilakukan tanggal 28 April dengan meluncurkan dua rudal balistik.

Sejauh ini, peluncuran rudal Musudan oleh Korut belum pernah berhasil. Rudal jenis Musudan ini diklaim memiliki jangkauan antara 2.500 hingga 4.000 kilometer atau secara teori mampu menjangkau wilayah Jepang dan wilayah Guam, yang dikuasai Amerika Serikat.


Sumber : JakartaGreater.com


EmoticonEmoticon

HOT NEWS

Perang Urat Syaraf Ahok, Risma Mulai Bergemuruh