Korea Utara dilaporkan akan memiliki bom nuklir baru tahun 2017 mendatang. Menurut Badan Energi Atom Internasional (IAEA), Korea Utara tengah
mengembangkan senjata nuklir baru dengan mengaktifkan kembali pabrik
pengolahan Plutonium.
”Indikasinya telah diperoleh dari kegiatan yang berkaitan dengan reaktor lima megawatt, ada perluasan fasilitas pengayaan dan kegiatan yang berkaitan dengan pengolahan plutonium,” kata Direktur Jenderal IAEA, Yukiya Amano, dalam konferensi pers di Wina, Austria.
Laporan Badan Pengawas Nuklir PBB itu juga menyebutkan aktifnya
pabrik pengolahan Plutonium terpantau citra satelit. Secara khusus,
citra satelit memantau adanya gerakan kendaraan, debit uap, dan
transportasi bahan yang konsisten dengan proses pengayaan plutonium.
“Karena kami tidak memiliki inspektur di lapangan, kami hanya
mengamati melalui citra satelit. Kami tidak bisa mengatakan itu dengan
pasti, tapi kami memiliki indikasi ada kegiatan tertentu melalui citra
satelit,” lanjut Yukiya dikutip Sputniknews, Selasa (7/6/2016).
Laporan serupa juga sempat diungkapkan kelompok Think thank yang berbasih di Amerika Seeikat. Sebelumnya, Direktur Intelijen Nasional AS, James Clapper,
memperingatkan bahwa Korut bisa membuat senjata nuklir dalam hitungan
minggu sampai bulan.
Laporan IAEA ini semakin memicu kekhawatiran bahwa Korut yang dipimpin
Kim Jong-un benar-benar mempersiapkan perang bersekala besar. Pada 2007 lalu, Reaktor nuklir Yongbyon di Korut sebenarnya telah
dinonaktifkan di bawah perjanjian bantuan untuk perlucutan senjata.
Tetapi rezim Kim Jong-un merenovasi pabrik itu dan mulai mengujicoba
senjata nuklir. Korut menggelar uji coba nuklir keempat pada Januari 2016 lalu, yang
disusul dengan peluncuran satelit serta uji coba rudal lainnya.
Pada
bulan April lalu, Korut setidaknya telah meluncurkan tiga rudal Musudan,
yang dilaporkan oleh Korsel dan Amerika Serikat, namun ketiganya gagal
meledak. Peluncuran rudal Musudan pertama tanggal 15 April, kemudian uji
coba kedua dilakukan tanggal 28 April dengan meluncurkan dua rudal
balistik.
Sejauh ini, peluncuran rudal Musudan oleh Korut belum pernah
berhasil. Rudal jenis Musudan ini diklaim memiliki jangkauan antara
2.500 hingga 4.000 kilometer atau secara teori mampu menjangkau wilayah
Jepang dan wilayah Guam, yang dikuasai Amerika Serikat.
Sumber : JakartaGreater.com
EmoticonEmoticon