KRI Teluk Bintuni-520 melakukan uji coba proses embarkasi dan
debarkasi material tempur Tank Leopard milik TNI AD, pada hari Kamis
(16/06) kemarin. Uji coba dengan kapal perang jenis landing shift tank
(LST) milik TNI Angkatan Laut itu dilakukan di Dermaga E-S, Koarmatim,
Ujung Surabaya.
Uji coba ini menggunakan tiga unit Tank Leopard dari Batalyon Kavaleri 8/2 Kostrad yang berada di Pasuruan, Jawa Timur.
Uji coba ini disaksikan langsung oleh Kepala Pusat Konstruksi Badan
Sarana Pertahanan Kementerian Pertahanan, Brigjen TNI Zaenal Arifin,
Panglima Armada RI Kawasan Timur, Laksamana Muda TNI Darwanto, Komandan
Satlinlamil Surabaya, Kolonel Laut (P) Riduwan Purnomo, Komandan
Batalyon Kavaleri 8 Beji Pasuruan, Letkol (Kav) Depri Rio Saramsi, dan
perwakilan dari PT DRU Lampung.
Komandan Satlinlamil Surabaya menjelaskan bahwa uji coba kemampuan
KRI Teluk Bintuni-520 dalam mengangkut Tank Leopard berjalan dengan aman
dan lancar. Selain itu, keluar masuk (docking undocking) kapal jenis
LST ini juga menghasilkan data yang dibutuhkan saat docking undocking.
KRI Teluk Bintuni-520. (youtube.com/Frans Tedjakusuma) |
“Meskipun KRI Teluk Bintuni-520 didesain untuk mengangkut Tank Leopard,
namun harus tetap diujicobakan agar kita mengetahui kemampuannya,” kata
Kolonel Laut (P) Riduwan. KRI Teluk Bintuni-520 berada dijajaran Satuan Lintas Laut Militer
Surabaya.
Kapal yang diproduksi oleh PT Daya Radar Utama Lampung itu
memiliki kemampuan daya angkut hingga 476 pasukan, sepuluh Tank Leopard,
dan dua unit helikopter. Sementara, Tank Leopard merupakan salah satu Alutsista baru yang
dimiliki TNI AD.
Tank berbobot 62 ton itu memiliki kapasitas mesin
47.000 cc, RPM 2.600/min dengan tenaga kuda 1.497 hp. Tank buatan Jerman
itu bisa berjalan sejauh ratusan kilometer serta mampu menembakan
peluru kaliber 120 mm hingga 125 mm dengan jarak efektif empat
kilometer.
Sumber: JPNN dan RMOL
EmoticonEmoticon