Jakarta – Presiden RI Joko Widodo meluruskan isu
yang selama ini beredar tentang rencana pembubaran Komando Teritorial
(Koter). Beliau berkeyakinan Koter tetap sangat penting untuk
dipertahankan keberadaannya, sebagai upaya deteksi dini dari ancaman
terhadap bangsa dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
“Saya
memilih untuk mempertahankan keberadaannya (Koter)”. Hal ini ditegaskan Presiden Joko Widodo pada acara Silaturahmi dan
Safari Ramadhan 1437 H Bersama Keluarga Besar TNI, yang dihadiri Wapres
RI, Kepala Lembaga Negara, para Menteri Kabinet Kerja, dan pejabat
terkait di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta, Senin (27/6/2016).
Ditambahkan terkait permintaan maaf kepada PKI, Presiden Jokowi
kembali menegaskan bahwa pemerintah tidak akan meminta maaf kepada PKI.
“Tidak ada rencana dan pikiran sama sekali untuk minta maaf.
Hal ini
pernah saya sampaikan saat ketemu Pengurus Muhammadiyah dan PBNU,
termasuk pada peringatan Hari Kesaktian Pancasila tahun lalu,” ujarnya. “Sudah jangan dengarkan gosip, yang paling penting bagi saya adalah melangkah ke masa depan,” kata Jokowi menegaskan.
Sedangkan terkait gaji 13 dan 14 untuk prajurit dan PNS TNI, Presiden
Jokowi mengatakan bahwa tadi pagi gaji tersebut sudah ditransfer ke
masing-masing instansi dan disambut dengan tepuk tangan prajurit.
Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo dalam sambutannya
menyampaikan ucapan terima kasih kepada Presiden atas kedatangannya dan
pemberian THR berupa gaji ke-13 dan tunjangan kinerja.
Panglima TNI juga mengatakan bahwasanya masyarakat merasa bangga
terutama Prajurit TNI atas kedatangan Presiden Jokowi ke Natuna dan naik
Kapal Perang. “Ini merupakan tambahan modal motivasi bagi kami Prajurit
TNI,” ucapnya.
“Kepemimpinan di TNI seperti sholat. Bila ada kesalahan imam atau
pemimpin bukan di koreksi, akan tetapi diarahkan berupa solusi. Oleh
karenanya, mutasi di TNI selalu tenang dan selalu siap,” pungkas
Panglima TNI.
Sumber : Puspen TNI
EmoticonEmoticon