Pemerintah berencana mengubah organisasi TNI untuk disesuaikan dengan
kebutuhan operasional. Hari Jumat ini (10/06), Wakil Presiden Jusuf
Kalla dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung bertemu dengan Panglima TNI
Jenderal Gatot Nurmantyo guna membahas peraturan pemerintah tentang
organisasi TNI.
“Organisasi TNI kan selalu dinamis dengan organisasi lainnya. Ini
setelah hampir 10 tahun ada beberapa perubahan sesuai dengan kebutuhan
operasional pada dewasa ini. Itu saja yang terjadi,” kata Jusuf Kalla di
Kantornya, Jakarta, Jumat (10/06).
Jusuf Kalla menjelaskan bahwa TNI perlu penambahan staf dan
tugas-tugas karena dinamika pertahanan. Menurutnya, saat ini pangkat
jenderal TNI sudah banyak, namun penempatan jabatannya tidak sesuai.
“Kalau kariernya bagus ya naik pangkat tapi karena jabatan terbatas
otomatis banyak yang pangkatnya tinggi tapi tidak mempunyai jabatan yang
sesuai. Itu hanya soal waktu saja sebenarnya.
Kalau yang di atasnya
pensiun otomatis dia menduduki jabatan yang sesuai dengan pangkatnya
itu,” kata Wapres. Pada Maret 2015 lalu, Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto sempat
menyampaikan bahwa Presiden Joko Widodo berencana mengubah struktur
organisasi TNI.
Salah satu yang akan diubah yaitu menghidupkan kembali
posisi wakil panglima TNI. Pertimbangannya, selama ini tak ada fungsi
komando yang menggantikan Panglima apabila sedang bertugas ke luar
negeri.
Sumber: Merdeka.com
EmoticonEmoticon