Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo mengatakan bahwa TNI
mengirimkan 4.000 pasukan perdamaian (Peacekeeper) untuk bergabung di
bawah bendera Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) dalam misi perdamaian
dunia. Menurutnya, pasukan itu disebar sesuai kebutuhan PBB.
Jenderal Gatot menjelaskan bahwa ditengah kondisi pemerintah
Indonesia yang sedang mengadakan efisiensi anggaran, Pusat Misi
Pemeliharaan Perdamaian Dunia (PMPP) TNI tetap berkomitmen untuk
mewujudkan cita-cita luhur dalam memelihara perdamaian dunia.
“Peningkatan kuantitas Peacekeeper boleh saja menjadi target, tetapi
di sisi lain kemampuan anggaran negara juga harus diperhitungkan.
Peningkatan kontribusi melalui pengiriman pasukan atau satgas jangan
justru membebani anggaran untuk memenuhi kebutuhan operasional.
Sebagai
pemangku kepentingan yang menangani pengiriman pasukan PBB, maka PMPP
TNI harus jeli melihat peluang dan konsekuensi yang menyertainya,” ujar
Jenderal Gatot saat memimpin upacara serah terima jabatan Komandan PMPP
di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta, Kamis (14/7).
Kehadiran TNI pada misi pemeliharaan perdamaian internasional
merupakan bagian integral dari diplomasi total Indonesia. Tujuannya
untuk menciptakan pola pikir konstruktif, serta meningkatkan kepercayaan
kepada masyarakat internasional dalam ikut serta menyelesaikan
perdamaian dunia.
“PMPP TNI memiliki kekhasan dan penonjolan peran yang secara spesifik
membawa kewibawaan dan semakin meningkatkan citra positif TNI maupun
bangsa,” kata Panglima TNI.
Jenderal Gatot berharap agar pasukan yang dikirim dalam operasi pemeliharaan perdamaian dapat memiliki cara kerja yang cermat dan mendalam, serta kualitas berpikir yang cerdas, cepat, tajam dan akurat.
Jenderal Gatot berharap agar pasukan yang dikirim dalam operasi pemeliharaan perdamaian dapat memiliki cara kerja yang cermat dan mendalam, serta kualitas berpikir yang cerdas, cepat, tajam dan akurat.
Sumber: Suara Pembaruan
EmoticonEmoticon