Presiden Jokowi telah mengumumkan nama-nama menteri baru hasil
reshuffle kabinet. Salah satunya adalah Muhadjir Effendy yang menjadi
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan menggantikan Anies Baswedan. Jokowi mengumumkan nama Muhadjir Effendy sebagai Mendikbud baru di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (27/7).
Muhadjir Effendy, Sosok rektor UMM yang dikenal dekat dengan mahasiswa. |
Menteri Sekretaris Negara Pratikno dalam pembacaan biografi menuturkan,
Muhadjir memiliki rekam jejak yang panjang di bidang pendidikan.
Beberapa kali menjadi rektor Universitas Muhammadiyah Malang, menjadi
Ketua PP Muhammadiyah bidang pendidikan kebudayaan dan litbang sampai
sekarang.
“Beliau berpengalaman sekaligus membangun fondasi penting dalam berbagai lembaga. Bukan hanya bidang pendidikan tinggi, Beliau juga memimpin pendidikan dan kebudayaan di segala bidang. Jadi sudah sangat berpengalaman mengelola bidang pendidikan dan kebudayaan,” ucap Pratikno.
Dikutip dari www.umm.ac.id, Muhadjir Effendy merupakan seorang
sosiolog yang ahli di bidang militer dan sekaligus sebagai intelektual
muslim. Rektor kelima Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) ini
mengawali kariernya di UMM sebagai karyawan honorer, dosen, dan kemudian
mulai menjabat sebagai Pembantu Rektor III sejak tahun 1984 pada saat
rektor dijabat oleh Malik Fadjar.
Selain mengabdi di bidang pendidikan, Muhadjir juga dikenal sebagai
seorang kolumnis yang banyak menyoroti masalah agama, pendidikan,
sosial, politik dan juga tentang kemiliteran. Kemampuannya menulis esai
didasari oleh pengalaman sewaktu mahasiswa sebagai seorang wartawan yang
membidani lahirnya ‘Komunikasi’, koran kampus di tempatnya kuliah dan
mengajar dan koran kampus Bestari di UMM.
Muhadjir Effendy, sosok sederhana pekerja keras yang meniti karir dari bawah mulai dari karyawan honorer hingga menjadi rektor. |
Kegiatan sosial banyak dilakukan dengan perannya sebagai pengurus
Muhammadiyah mulai tingkat ranting hingga PP Muhammadiyah. Selain itu
juga dipercaya menjadi salah satu anggota Badan Narkotika Nasional
(BNN), Pendekar Tapak Suci, Pengurus HMI, Dewan Penasihat Asosiasi
Wartawan Indonesia wilayah Malang Raya, dan bahkan sempat mengabdikan di
bidang politik sebagai salah satu Ketua di Dewan Pakar Golkar daerah
Malang.
Muhadjir Effendy dilahirkan di Madiun pada 29 Juli 1956. Ia merupakan
putra ke-6 dari 9 bersaudara dari Soeroja dan Ibu Sri Soebita. Setelah
menempuh pendidikan formal mulai SD hingga PGAN 6 tahun di daerah
asalnya, Muhadjir kemudian melanjutkan kuliah di IAIN Malang dan
memperoleh gelar Sarjana Muda (BA) tahun 1978.
Lalu dia menyelesaikan
studi dan memperoleh gelar sarjana di IKIP Negeri Malang (sekarang UM)
tahun 1982. Pendidikan strata 2 diselesaikan di Program Pascasarjana Universitas
Gadjah Mada dan memperoleh gelar Magister Administrasi Publik (MAP)
tahun 1996.
Tahun 2008, Muhadjir berhasil menyelesaikan pendidikan
strata 3 pada Jurusan Ilmu-ilmu Sosial dan memperoleh gelar doktor
bidang sosiologi militer di Program Doktor Universitas Airlangga. Selain
pendidikan formal, dia juga beberapa kali mengikuti kursus di luar
negeri, antara lain di National Defence University, Washington DC (1993)
dan di Victoria University, British Columbia, Canada (1991).
Semasa kuliah, Muhadjir menekuni profesi sebagai wartawan di beberapa
koran, antara lain: Komunikasi (koran kampus IKIP Malang) sejak tahun
1982, koran Bestari UMM (1986), majalah Semesta Surabaya (1979-1980),
koran Warta Mahasiswa (Dirjen Dikti) 1978-1982, koran Mimbar Univ.
Brawijaya (1978-1980), dan Mingguan Mahasiswa (Surabaya) pada tahun
1978. Hingga sekarang, dia masih aktif menulis berbagai artikel di
beberapa koran lokal, regional.
Muhadjir Effendy, Sosok Intelektual Muslim yang pernah menjadi seorang jurnalis. |
Muhadjir juga sudah menulis banyak buku, antara lain: Dunia Perguruan
Tinggi dan Kemahasiswaan bersama Prof HA Malik Fadjar, MSc (1989),
Bunga Rampai Pendidikan (1992), Masyarakat Ekuilibrium: Meniti Perubahan
dalam Bingkai Keseimbangan (2002), Pedagogi Kemanusiaan: Sebuah
Refleksi (2004), Profesionalisme Militer: Profesionalisme TNI (2008),
dan lain-lain.
Pada buku terakhirnya ini, Muhadjir menguraikan tentang
profesionalisme militer, khususnya TNI, setelah era Reformasi. Muhadjir Effendy yang menikah dengan Suryan Widati, dosen Poltek
Negeri Malang, kini dikaruniai dua putra: Muktam Roya Azidan yang lahir
pada 9 Maret 2005 dan Senoshaumi Hably lahir 9 Oktober 2006.
Berikut Biodata singkat Muhadjir Effendy :
Tempat/ Tanggal Lahir : Madiun, 29 Juli 1956
Profesi/ Status : Pegawai Negeri Sipil, Dosen Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Malang
Profesi/ Status : Pegawai Negeri Sipil, Dosen Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Malang
Nama Istri : Suryan Widati, SE, MSA, Ak, CA.
Nama Anak 1. Muktam Roya Azidan 2. Senoshaumi Hably 3. Harbantyo Ken Najjar Pendidikan Terakhir
Pendidikan
Menyelesaikan SD hingga PGAN di Madiun
Perguruan Tinggi
1. S-3, Ilmu-Ilmu Sosial Pascasarjana, Universitas Airlangga, Surabaya, Lulus tahun 2008.
2. S-2, Magister Adminsitrasi Publik (MAP), UGM Lulus tahun 1996.
3. Sarjana Pendidikan Sosial Institut Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Malang (Sekarang Universitas Negeri Malang).
4. Sarjana Muda, Fak. Tarbiyah Institut Agama Islam Negeri Malang (Sekarang Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang).
2. S-2, Magister Adminsitrasi Publik (MAP), UGM Lulus tahun 1996.
3. Sarjana Pendidikan Sosial Institut Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Malang (Sekarang Universitas Negeri Malang).
4. Sarjana Muda, Fak. Tarbiyah Institut Agama Islam Negeri Malang (Sekarang Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang).
Kursus
1. National Defence University, Washington DC (1993)
2. Victoria University, British Columbia, Canada (1991)
2. Victoria University, British Columbia, Canada (1991)
Pengalaman kerja di bidang Jurnalistik
1. Komunikasi (koran kampus IKIP Malang) sejak tahun 1982.
2. Koran Bestari UMM (1986).
3. Majalah Semesta Surabaya (1979-1980).
4. Koran Warta Mahasiswa (Dirjen Dikti) 1978-1982.
5. Koran Mimbar Univ. Brawijaya (1978-1980).
6. Mingguan Mahasiswa (Surabaya) pada tahun 1978.
2. Koran Bestari UMM (1986).
3. Majalah Semesta Surabaya (1979-1980).
4. Koran Warta Mahasiswa (Dirjen Dikti) 1978-1982.
5. Koran Mimbar Univ. Brawijaya (1978-1980).
6. Mingguan Mahasiswa (Surabaya) pada tahun 1978.
Sumber : liputan6.com dan republika.co.id
EmoticonEmoticon