Monday, July 18, 2016

Daripada Tejas yang Masih Minim Kemampuan, Vietnam Lebih Tertarik “Super Viper”

Daripada Tejas yang Masih Minim Kemampuan, Vietnam Lebih Tertarik “Super Viper”
An F-16 Fighting Falcon takes to the air at the Defenders of Freedom Open House and Air Show at Offutt Air Force Base Neb., Aug. 29, 2009. The F-16 is a compact, multi-role fighter that can locate targets in all weather conditions and detect low flying aircraft in radar ground clutter. (U.S. Air Force photo/Josh Plueger)

Lockheed Martin baru-baru ini mengkonfirmasikan rencananya untuk membangun pabrik perakitan F-16 di India, fasilitas ini nantinya juga akan mengekspor F-16 ke negara lain. Perkembangan terbaru menunjukkan kemampuan tempur F-16 yang sangat tinggi dan sudah teruji, kemungkinan akan dinyatakan sebagai pemenang paket penawaran MMRCA India yang menjadi persyaratan paling penting, selain paket transfer teknologi dan produksi di dalam negeri India.

Sesudah mulai beroperasinya jet tempur ringan Tejas, India mulai gencar mempromosikan jet tempur asli buatan India tersebut kepada negara lain, tgermasuk ke Vietnam. Namun dengan desain ringan yang menjadikan radius tempurnya sangat pendek, dengan kemampuan angkut senjata yang terbatas dan avionic yang ketinggalan jaman – menjadikan jet tempur Tejas adalah pesawat tempur dengan kelemahan fatal .

Selain rudal BrahMos yang lebih menarik bagi Vietnam, jet tempur F-16 yang diproduksi Lockheed Martin dan India lebih menarik daripada Tejas. Apalagi varian yang akan diproduksi adalah F-16 Blok 70/72 dengan fitur eksklusif atau ada yang menyebutnya sebagai ‘Super Viper’ ala India.

Kemampuan yang paling canggih pada F-16 Super Viper adalah radar AN/APG-80 AESA yang mampu melacak pesawat target secara rahasia. Membuat F-16 Super Viper mampu melancarkan serangan mematikan tanpa disadari pesawat tempur musuh.

Vietnam sebelumnya pernah menyatakan minatnya untuk memperoleh beberapa pesawat tempur F-16 surplus milik Angkatan Udara AS, yang merupakan solusi paling cepat mengisi kekosongan pesawat tempur ringan sekaligus juga batu loncatan bagi Vietnam untuk lebih akrab dengan persenjataan dan peralatan militer buatan Barat.

Namun karena menilai pesawat tempur F-16 bekas lebih rendah kemampuannya juga lifetime yang lebih pendek, Vietnam menilai lebih tepat jika membeli F-16 baru dengan varian yang lebih berteknologi tinggi.

Dengan jalur perakitan F-16 yang sudah ditutup di Amerika Serikat dan kemungkinan mulai dibukanya jalur produksi di India, dengan rencana spek F-16 yang lebih canggih dari F-16 negara lainnya, tentu lebih tepat jika Vietnam memilih F-16 Block 70/72 “Made in India” daripada F-16 ‘stok lama’ ataupun jet tempur ringan HAL Tejas.


EmoticonEmoticon

HOT NEWS

Perang Urat Syaraf Ahok, Risma Mulai Bergemuruh