F-15SG Singapura |
Tanpa banyak diketahui orang, RSAF (Republic of Singapore Air Force)
mengoperasikan sejumlah pesawat tempur canggih yang tidak ada
tandingannya di Asia Tenggara. Salah satunya adalah F-15SG, varian Eagle
yang paling buas dan bernas.
Pemerintah Singapura mencari kandidat pengganti A-4S Skyhawk dan
F-5S/T sejak 1995, dengan pandangan bahwa keunggulan teknologi akan
menjaga Singapura dari lawan-lawannya. Setelah 7 tahun masa seleksi,
RSAF mengumumkan bahwa F-15E menjadi juara, mengalahkan Typhoon, Rafale,
dan Su-35.
Kunci kemenangannya adalah jarak jangkau, dimana F-15E
dengan CFT (Conformal Fuel Tank) dan tangki bahan bakar cadangan mampu
mencapai jarak 3.840 km. Boeing akan membangun F-15E menjadi varian
khusus F-15SG sesuai kemauan RSAF.
Singapura membeli F-15SG secara bertahap, awalnya 12 pesawat,
berlanjut 12 lagi pada 2007. Semua dibeli melalui program Peace Carvin V
dan dibayar melalui skema pembelian komersial dan tidak mengandalkan
FMS. Ada rumor yang beredar bahwa sesungguhnya total F-15SG yang
dimiliki oleh Singapura mencapai 40 pesawat, dan bukannya 24 seperti
diakui secara resmi.
RSAF memang berusaha keras untuk tidak menyinggung
tetangga-tetangganya yang mudah jatuh dalam krisis identitas kalau
melihat Singapura dan Angkatan Bersenjatanya yang kuat. Penempatan
F-15SG dipecah-pecah, dengan satu detasemen gabungan 428th Fighter
Squadron di Mountain Home AFB, Idaho yang disebut detasemen Peace Carvin
V.
Secara bertahap F-15SG dipindahkan ke Singapura dan saat ini sudah
ada 2 skadron aktif di Singapura, 142nd Sqn “Gryphon” dan 149th “Shikra”
di Paya Lebar. Dengan jumlah kekuatan sebegitu besar, maka jumlah 40
F-15SG itu bisa jadi benar.
Boeing membangun F-15SG dengan mengambil basis pada F-15E Strike
Eagle, menggunakan pola pilot dan WSO (Weapon Systems Officer) untuk
mengoperasikan radar dan sistem persenjataannya. Baik pilot maupun WSO
mampu mengendalikan pesawat.
WSO diperlukan untuk dapat menjinakkan
radar APG-63(V)3 AESA (Active Electronically Scanned Array) dengan beam
steering controller yang merupakan radar tercanggih di varian F-15. APG-63(V)3 bukanlah satu-satunya pengendus pada F-15SG, dimana F-15SG
sendiri selalu membawa dua jenis pod.
Yang pertama adalah pod navigasi
dengan TFR (Terrain Following Radar) yang memampukan F-15SG untuk
terbang mengikuti kontur permukaan tanah, serta FLIR (Forward Looking
Infra Red) untuk melihat dalam kondisi cuaca buruk.
Pod satu lagi adalah sistem targeting pod Sniper-XR yang dilengkapi
dengan teknologi targeting FLIR Tiger Eyes untuk melihat sasaran di
darat dalam kondisi segala cuaca. Pada bagian atas Sniper-XR terdapat
lensa yang menggelembung, yang merupakan pod IRST (Infra Red Scan and
Track) untuk mendeteksi sasaran udara secara pasif tanpa harus
bergantung pada radar.
Di luar avionik yang diumumkan, F-15SG memiliki sejumlah tonjolan
antena yang tidak diumumkan jenisnya, termasuk antena berbentuk segitiga
di bawah kokpit WSO yang ada di sisi kiri ataupun kanan, yang mungkin
merupakan antena datalink, sistem electronic warning, atau sistem RWR.
F-15SG ditenagai dengan mesin General Electric F-110-GE-129 yang
menyemburkan daya 29.000 pon sebuahnya, sama seperti F-15K. Hal ini
dimungkinkan karena F-15SG dirakit di lini perakitan Boeing Korea.
Avionik untuk F-15SG meiliputi kokpit yang dibuat kompatibel dengan
pengoperasian NVG, dengan panel-panel NVG disediakan oleh L-3
Communication.
Pilot dan WSO F-15SG dapat membidikkan rudal AIM-9X secara off
boresight menggunakan JHMCS (Joint Helmet Mounted Cueing Systems) tanpa
perlu susah-payah mengunci sasaran dengan menggunakan HUD. F-15SG
sendiri sudah menggunakan standar Link-16 untuk melaksanakan pertempuran
dalam jaringan manajemen yang saling terhubung sehingga informasi
sasaran bisa dibagi antar pesawat.
F-15 SG Singapura |
Untuk kemampuan gotong senjata, F-15SG dapat membawa sampai delapan
rudal udara-udara untuk profil superioritas udara, atau sampai 15 bom
untuk misi serang darat. Total payload yang dapat dibawa adalah 23.000
pon. RSAF membekali F-15SG dengan sejumlah persenjataan dalam jumlah
yang memadai, termasuk 200 rudal AIM-9X dan 200 unit AIM-120C7 AMRAAM.
Kemampuan serang darat presisi disediakan oleh 720 unit bom GBU-38,
670 unit kit pemandu untuk GBU-28 dan 670 kit untuk GBU-54. dan 60 unit
AGM-154 JSOW (Joint Stand Off Weapon). Dengan jumlah persenjataan
sebanyak ini, rasanya bekal F-15SG dalam mempertahankan wilayah udara
dan darat Singapura dari ancaman lawan akan sangat, sangat memadai.
Terakhir, detasemen Peace Carvin V yang dipangkalkan di Amerika
Serikat berhasil mencatatkan prestasi dengan meraih Overall Best
Squadron Award dalam latihan gabungan AS-Singapura Gunfighter Flag 16-1
yang diadakan pada April di Idaho.
Selain skadron, sejumlah personilnya menjadi juara, seperti Letnan
Calum Quek yang menjadi pilot terbaik dan menyandang air to air top gun,
Letnan Lee Wei Yuen yang menjadi Top overall WSO (Weapons System
Officer), Kapten Tan Oon Sing yang menjadi top air to ground top gun
WSO, Letnn Marvin Koh Ren Jie sebagai top overall wingman, dan top crew
chief yaitu ME 2 Teoh Teck Lee.
Author: Aryo Nugroho
Sumber : Angkasa.co.id
EmoticonEmoticon