J-11D adalah pengembangan lebih lanjut dari jet tempur J-11B. Ada
beberapa Improved besar yang membedakannya dengan jet tempur J-11B.
Beberapa peningkatan tersebut diantaranya. Frame J-11D menggunakan bahan dari logam komposit dengan lapisan cat
penyerap radar yang membuat bobotnya lebih ringan dan lebih stealth.
J-11D memiliki kemampuan untuk menggotong rudal udara ke udara jarak
medium PL-10, rudal terbaru jarak jauh beyond visual range air to air
missile (BVRAAM) PL-15 dan rudal anti kapal YJ-12.
Rudal PL-15 memiliki jangkauan 200 Km dan dilengkapi datalink duplex baru dan new active/passive dual mode seeker yang kebal serangan jammer (ECCM) yang membuatnya menjadi rudal ‘penyengat’ paling mematikan.
Rudal PL-15 memiliki jangkauan 200 Km dan dilengkapi datalink duplex baru dan new active/passive dual mode seeker yang kebal serangan jammer (ECCM) yang membuatnya menjadi rudal ‘penyengat’ paling mematikan.
J-11D dilengkapi datalink taktis yang membuatnya mampu
mengkoordinasikan serangan bersama dengan pesawat peringatan dini, kapal
perang dan pesawat tempur lainnya sebagai bagian dari operasi tempur
terpadu.
J-11D juga sudah dilengkapi dengan probe pengisisan bahan bakar, juga
ada penambahan satu hardpoint untuk cantelan rudal PL-15 hingga total
mampu menggotong tiga rudal PL-15 (J-11B hanya dua rudal PL-15) yang
membuatnya memiliki jangkauan tempur lebih jauh dengan persenjataan yang
lebih besar.
Pada radar, J-11D mengintegrasian radar modern baru Active Elektronik
Scanned Array (AESA), dibandingkan dengan Su-35 yang masih menggunakan
radar lawas PESA. Radar AESA memiliki kemampuan pindai dengan resolusi
lebih tajam dan lebih silent.
AESA juga lebih kebal dari serangan jammer
elektronik musuh. Dengan segala kelebihannya, J-11D bukan hanya lebih tangguh daripada J-11B bahkan sedikit lebih baik dari Su-35 buatan Rusia.
Sumber : JakartaGreter.com
EmoticonEmoticon