Thursday, July 21, 2016

Korut Sukses Lakukan Simulasi Serangan Nuklir Preemptive dengan Target Militer AS

Korut Sukses Lakukan Simulasi Serangan Nuklir Preemptive dengan Target Militer AS


Korea Utara (Korut) mengklaim telah berhasil melakukan simulasi serangan nuklir preemptive dengan target militer Amerika Serikat (AS) yang ada di Korea Selatan. Sebanyak tiga rudal balistik, yaitu dua rudal Scud dan satu rudal Rodong, ditembakkan pada Selasa pagi (19/7/2016). 

Tiga rudal diluncurkan dari pantai timur Korut ke arah laut pada pukul 05:45-06:20 waktu setempat. Klaim simulasi serangan nuklir preemptive Korut ini diumumkan kantor berita Korut, Korea Central News Agency (KCNA).

Militer Korea Selatan (Korsel) yang memantau manuver menyatakan bahwa proyektil rudal Korut melesat sejauh 500 hingga 600 kilometer sebelum jatuh ke Laut Timur. Uji tembak rudal dilakukan oleh unit artileri Angkatan Bersenjata Strategis Hwasong, yang berada di bawah pengawasan ketat dari Pemimpin Korut, Kim Jong-un dan Komandan Angkatan Bersenjata Strategis Jenderal Kim Rak-gyom.

“Lesatan menunjukkan kemampuan tempur dari unit artileri Hwasong, di bawah simulasi serangan preemptive pada pelabuhan dan lapangan terbang di Korea Selatan, di mana hardware perang nuklir imperialis AS akan diluncurkan,” bunyi pernyataan Pemerintah Korut.

“Uji coba ini juga membantu memeriksa fitur operasional dari perangkat peledakkan hulu ledak nuklir yang dipasang di roket balistik pada ketinggian yang ditunjuk terhadap area target,” lanjut pernyataan tersebut.

Uji tembak tiga rudal balistik Korut dilakukan setelah AS dan Korsel sepakat untuk menempatkan sistem rudal pencegat Terminal High Altitude Area Defense (THAAD) di Seongju, sekitar 200 mil sebelah tenggara dari Seoul. 

Sebelumnya, tanggal 9 Juli 2016, Korut menembakkan rudal balistik dari kapal selam (SLBM) yang juga menjadi reaksi Pyongyang atas keputusan oleh AS untuk menempatkan sistem rudal pertahanan di dekat perbatasan Korut dan Korsel.

Sementara itu, Komandao Strategis AS mengonfirmasikan peluncuran dua rudal Scud dan rudal Rodong. Namun, rudal-rudal Korut itu dianggap bukan ancaman bagi AS. Meskipun demikian, AS tetap mengutuk uji coba rudal-rudal balistik Korut tersebut.

Penembakkan tiga rudal balistik oleh rezim Pemerintah Kim Jong-un ini merupakan manuver terbaru dalam serangkaian tes rudal balistik yang kontroversial. Meskipun mendapatkan sanksi PBB dan kecaman internasional, Korut tetap melakukan uji coba senjata nuklir, sejak tahun 2006, 2009, 2013, hingga tahun 2016.

Sumber : JakartaGreater.com


EmoticonEmoticon

HOT NEWS

Perang Urat Syaraf Ahok, Risma Mulai Bergemuruh