Konvoi militer Rusia ketika melalui kota Alagir di Selatan Ossetia pada tahun 2008. (Reuters) |
Satu lembaga think-tank yang berbasis di Amerika Serikat,
Atlantic Council, mengeluarkan laporan yang memperkirakan bahwa Rusia
mampu menginvasi Polandia dalam semalam dan dengan mudah menyerang
negara anggota NATO lainnya.
Laporan berjudul Arming for Detterence itu mengatakan bahwa
Rusia memiliki kemampuan besar untuk melakukan serangan terhadap NATO
dengan cepat. Namun, waktu serangan itu tak bisa diprediksi. Rusia dianggap memiliki satuan tempur yang bisa bergerak secepat kilat, demi menguasai Eropa Timur, terutama Polandia.
Tentara Jerman, Amerika Serikat dan Polandia melakukan latihan militer terbesar di Eropa Timur sejak akhir Perang Dingin. (Dominic King) |
“Bahkan jika saat ini Moskwa tidak memiliki niat untuk memerangi NATO
secara langsung, hal ini bisa berubah dalam semalam dan serangan bisa
terjadi sangat cepat karena sudah lama direncanakan,” demikian
peringatan dari laporan Atlantic Council.
Laporan itu juga menjelaskan bahwa NATO akan lambat dalam merespon
serangan Rusia ke Polandia. Oleh sebab itu, militer Polandia harus mampu
menahan pasukan penyerbu Rusia dan membuat kerusakan cukup parah hingga
pasukan pendukung tiba di negara itu.
Arming for Detterence memberikan sejumlah saran yang harus
dilakukan untuk menghadapi Rusia, seperti modernisasi persenjataan dan
memberikan insentif bagi warga usia “militer” agar tidak meninggalkan
negaranya untuk mencari pekerjaan.
Sementara itu, Wakil Panglima Tertinggi Sekutu di Eropa, Jenderal Sir
Richard Shireff, mengimbau kepada NATO agar terus menambah jumlah
pasukannya di Polandia. “Tentu ada kebutuhan yang mendesak untuk memperkuat kapasitas
pertahanan Polandia, demi mengurangi keinginan Rusia untuk melancarkan
serangan yang mengejutkan,” ujar Shireff.
Sebelumnya, NATO telah menegaskan komitmennya untuk menempatkan empat
batalion tempur di Eropa Timur. Pengiriman sekitar 4.000 pasukan itu
guna melindungi Estonia, Lithuania, Latvia dan Polandia dari ancaman
agresi Rusia.
Sumber: kompas.com dan okezone.com
EmoticonEmoticon