Wednesday, July 27, 2016

Laporan Atlantic Council: Rusia Dapat Menginvasi Polandia Dalam waktu Semalam dengan Mudah

Laporan Atlantic Council: Rusia Dapat Menginvasi Polandia Dalam waktu Semalam dengan Mudah
Konvoi militer Rusia ketika melalui kota Alagir di Selatan Ossetia pada tahun 2008. (Reuters)

Satu lembaga think-tank yang berbasis di Amerika Serikat, Atlantic Council, mengeluarkan laporan yang memperkirakan bahwa Rusia mampu menginvasi Polandia dalam semalam dan dengan mudah menyerang negara anggota NATO lainnya.

Laporan berjudul Arming for Detterence itu mengatakan bahwa Rusia memiliki kemampuan besar untuk melakukan serangan terhadap NATO dengan cepat. Namun, waktu serangan itu tak bisa diprediksi. Rusia dianggap memiliki satuan tempur yang bisa bergerak secepat kilat, demi menguasai Eropa Timur, terutama Polandia.
Laporan Atlantic Council: Rusia Dapat Menginvasi Polandia Dalam waktu Semalam dengan Mudah
Tentara Jerman, Amerika Serikat dan Polandia melakukan latihan militer terbesar di Eropa Timur sejak akhir Perang Dingin. (Dominic King)

“Bahkan jika saat ini Moskwa tidak memiliki niat untuk memerangi NATO secara langsung, hal ini bisa berubah dalam semalam dan serangan bisa terjadi sangat cepat karena sudah lama direncanakan,” demikian peringatan dari laporan Atlantic Council.

Laporan itu juga menjelaskan bahwa NATO akan lambat dalam merespon serangan Rusia ke Polandia. Oleh sebab itu, militer Polandia harus mampu menahan pasukan penyerbu Rusia dan membuat kerusakan cukup parah hingga pasukan pendukung tiba di negara itu.

Arming for Detterence memberikan sejumlah saran yang harus dilakukan untuk menghadapi Rusia, seperti modernisasi persenjataan dan memberikan insentif bagi warga usia “militer” agar tidak meninggalkan negaranya untuk mencari pekerjaan.

Sementara itu, Wakil Panglima Tertinggi Sekutu di Eropa, Jenderal Sir Richard Shireff, mengimbau kepada NATO agar terus menambah jumlah pasukannya di Polandia. “Tentu ada kebutuhan yang mendesak untuk memperkuat kapasitas pertahanan Polandia, demi mengurangi keinginan Rusia untuk melancarkan serangan yang mengejutkan,” ujar Shireff.

Sebelumnya, NATO telah menegaskan komitmennya untuk menempatkan empat batalion tempur di Eropa Timur. Pengiriman sekitar 4.000 pasukan itu guna melindungi Estonia, Lithuania, Latvia dan Polandia dari ancaman agresi Rusia.


Sumber: kompas.com dan okezone.com


EmoticonEmoticon

HOT NEWS

Perang Urat Syaraf Ahok, Risma Mulai Bergemuruh