Sosok polisi Bripka Seladi yang memilih menjadi pemungut sampah sebagai
profesi sampingan, akhirnya menuai penghargaan dari Kapolri, berupa
Tanda Kehormatan yang diserahkan oleh Kapolda Jatim Irjen Pol Anton
Setiadji saat memimpin upacara HUT ke-70 Polri/Bhayangkara di lapangan
Mapolda Jatim, Surabaya, Jumat (1/7).
Bripka Seladi anggota polantas malang kota saat menerima penghargaan dari Kapolri yang disampaikan oleh kapolda Jatim. (foto: Humas Polda Jatim) |
Menurut Kapolda Jatim, Irjen Pol Anton Setiadji , upaya yang
dilakukan Bripka Seladi membuat citra polisi lebih baik dan menjadi
inspirasi bagi polisi lainnya. “Menjauhi praktik suap dengan menjadi
pemulung sampah yang dilakukan anggota Satlantas Polres Kota Malang,
Bripka Seladi patut dijadikan contoh bagi anggota polisi lainnya, ” ujar
Kapolda Jatim.
Lebih jauh, Kapolda Jatim, menambahkan meski bertugas di tempat
“basah”, seladi mampu menahan godaan suap. Seladi memiliki semangat
menjaga profesionalitas yang patut diapresiasi. “Apa yang Seladi lakukan
menunjukkan bahwa polisi ini berintegritas. Dia (Seladi) dianggap
pandai memanfaatkan peluang untuk mendapatkan pendapatan lebih di luar
pendapatan pokok di kepolisian,” tegasnya.
Dalam amanatnya, Kapolda Jatim, menegaskan untuk menjalankan perintah
Presiden Jokowi, agar polisi berinstropeksi dalam reformasi Polri,
terutama dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, memberantas
terorisme, dan membasmi narkoba.
Bripka Seladi dinilai berhasil merubah paradigma negatif tentang sosok polisi. |
“Saya harap permintaan Presiden yang menekankan pada pelayanan Polri
yang terbaik itu ditindaklanjuti jajaran Polri se-Jatim. Kalau tidak, ya
akan saya tindak. Bripka Seladi itu meski bintara merupakan contoh
dalam memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat,” katanya.
Atas penghargaan ini, Seladi bersyukur karena niat baiknya
memperbaiki citra polisi mendapat apresiasi dari atasannya. Anggota
Satuan Lalu Lintas Polres Kota yang setahun lagi akan memasuki masa
pensiun ini, bertekad akan terus melanjutkan profesi ganda ini dengan
tetap bertugas di kepolisian dan sisa waktunya untuk menekuni usaha
sampah yang telah digelutinya.
“Saya bukan contoh dan juga bukan guru, tapi saya hanya mengajak kita
untuk tidak menyimpang dari harapan pimpinan Polri yakni menjadi polisi
yang jujur, disiplin, melayani masyarakat tanpa pamrih, tidak arogan,
dan dekat dengan masyarakat,” kata Seladi, yang kini mengaku sedang
mengalami kesulitan karena sewa tempat usahanya habis.
Bripka Seladi menjadi dikenal publik setelah kisah hidup mengenai
keteladanannya beredar luas. Demi mendapatkan uang sampingan, Seladi
menyambi pekerjaan menjadi pengumpul sampah. Selain bisa mendapatkan
uang halal dari pekerjaan keduanya, Seladi yang berusia 57 tahun ini
juga membantu dalam menciptakan kebersihan lingkungan.
Selain mendapatkan penghargaan dari Kapolri, Bripka Seladi pernah
mendapatkan penghargaan serupa dari Ketua DPR Ade Komarudin, yang
diterimanya di di Gedung Parlemen, Jakarta, Senin, 23 Mei lalu
Sumber : tribratanewsjatim.com dan antaranews.com
EmoticonEmoticon