Saturday, July 2, 2016

Israel akan Ajak China dan Rusia Bangun Pulau Buatan di Gaza

Israel akan Ajak China dan Rusia Bangun Pulau Buatan di Gaza


Pengalaman China membangun pulau-pulau di laut sekarang ini, mungkin berguna bagi Israel sebagaimana Wakil Perdana Menteri, Yisrael Katz, mengusulkan proyek membuat sebuah pulau buatan di lepas pantai Jalur Gaza di Laut Mediterania. Katz melihat inisiatif ini sebagai platform untuk kerjasama internasional. 

Di antara negara-negara yang bisa ambil bagian dalam proyek ini, ia melihat Rusia dan China. Pulau ini rencanananya akan dibangun sekitar 4,5 kilometer dari pantai yang akan dilengkapi dengan pelabuhan, bandara, pabrik desalinasi air laut, pembangkit listrik dan hotel. Tidak ada rumah tinggal yang direncanakan di pulau ini.

Pulau ini akan terhubung ke Jalur Gaza oleh sebuah jembatan. Menurut Yisrael Katz, ini secara inheren merupakan proyek ekonomi, tetapi membawa kepentingan strategis dan politik. Seperti yang dinyatakan oleh Katz, program ini akan sangat memudahkan kehidupan penduduk di Jalur Gaza karena akan menjadi langkah penting jalan menuju pemisahan sipil dari Israel.

Dalam sebuah wawancara dengan Sputnik, Profesor dari Pusat Studi Hubungan Internasional di Universitas Cina, Yan Mian, mengatakan, “Jika proyek ini akan membantu memperbaiki situasi di sekitar Jalur Gaza, atau membantu Gaza, misalnya, dalam hal air tawar, atau pembangunan pelabuhan yang akan entah bagaimana mampu memberantas masalah kehidupan sipil di Gaza, maka China akan mempertimbangkan untuk mengambil bagian dalam proyek semacam itu.”

Pakar China dari Akademi Diplomatik, Ren Yuanzhe, juga berbagi pandangannya tentang masalah ini dengan Sputnik mengatakan bahwa, “Pertama-tama, Cina sangat penting mendekati resolusi damai untuk konflik Israel-Palestina. Kedua, pembangunan pulau-pulau juga dapat membantu menenangkan situasi di wilayah tersebut.”

Ahli lanjut mencatat bahwa China memprakarsai pembentukan Infrastructure Asia Investment Bank, menawarkan untuk membangun interkoneksi transportasi dan komunikasi pada skala internasional. Sudah ada proyek awal dari AIIB di Bangladesh, Indonesia, Pakistan dan Tajikistan.

“Oleh karena itu, masa depan pembangunan di Timur Tengah bisa menjadi platform bagi upaya internasional bersama,” kata Yuanzhe. Rusia adalah salah satu kekuatan yang terkemuka yang mungkin dapat berpartisipasi dalam proyek tersebut seperti Rusia memiliki pengalaman yang diperlukan dan pengetahuan tentang Timur Tengah, serta koneksi yang baik untuk kepala Negeri di wilayah tersebut, ujar politisi Israel Yisrael Katz.

Menurut laporan Washington Post, negara Yahudi itu secara aktif mencari mitra keuangan untuk proyek 5 miliar dolar. partisipasi Cina akan mencerminkan aspirasi geopolitik diplomasi ekonomi Beijing. Berbicara tentang kepentingan geopolitik China di wilayah tersebut, ilmuwan politik Israel dan presiden dari Institute of Partnership Timur, Rabbi Abraham Shmulevich, mengatakan “Bahkan, itu adalah ide lama tentang pembangunan pulau buatan. 

Hal itu dikemukakan bertahun-tahun yang lalu lebih dari satu dekade yang lalu, oleh Perdana Menteri Shimon Peres”. “Ide itu dari sudut pandang teknologi bisa dilakukan. Dalam hal perspektif politik dan ekonomi juga cukup jelas. 

Mengapa China diundang untuk berpartisipasi? Sama sekali tidak ada kejutan di sana karena China sangat berhati-hati, cerdas dan konsisten meningkatkan kehadirannya di wilayah sekitar Israel, “kata Smulevich. Dia lebih lanjut mengatakan bahwa China memiliki proyek-proyek investasi besar di Afrika dan Timur Tengah dan juga konsisten berinvestasi di infrastruktur transportasi global.
Israel akan Ajak China dan Rusia Bangun Pulau Buatan di Gaza
Laut Gaza, Palestina

“Tujuan strategis dan ekonomi yang jelas: untuk menjadi kekuatan dunia nyata, untuk mengontrol arus barang dan untuk berhenti menjadi negara yang sangat tergantung pada teknologi Barat dan investasi,” Smulevich menjelaskan berbicara tentang agenda China. Dia lebih lanjut mengatakan bahwa China sudah melaksanakan proyek transportasi di Israel.

“Cina selalu menawarkan kondisi investasi yang sangat baik, karena tujuannya adalah tidak hanya untuk memperoleh manfaat ekonomi, tetapi juga tujuan geopolitik – memperkuat pengaruh negara. Cina telah secara konsisten menguasai infrastruktur transportasi di dunia. partisipasi China dalam proyek Israel akan menjadi salah satu contohnya, “kata ahli. 

Ketika ditanya apa yang diminta Wakil Perdana Menteri Pertama Israel, Yisrael Katz, untuk melihat China sebagai potensi peserta mega-proyek ini, pemimpin redaksi dari penerbit Tel Aviv Berita Minggu, Leonid Belotserkovski, mengatakan, “Apa yang mendorong mereka terutama adalah kenyataan bahwa Cina membangun cukup cepat dan memberikan produk yang berkualitas tinggi. 

Saya dapat mengatakan bahwa orang-orang ini membangun dengan mengagumkan.” Dia lebih lanjut mengatakan bahwa Cina sudah terlibat dalam membangun pelabuhan Ashdod Israel yang merupakan pelabuhan modern baru.

“Orang Cina umumnya aktif dalam ekonomi Israel, terutama di bidang teknologi tinggi, di mana Israel biasanya menjadi pemimpin di dunia. Itu adalah sedikit berbahaya tapi apa yang bisa Anda lakukan, “kata Belotserkovski.

Lebih lanjut ia menambahkan bahwa peran pengembangan teknologi tinggi Israel di Cina cukup besar. Di bidang pertanian China, banyak yang dilakukan oleh para ahli Israel, termasuk pembiakan ternak di peternakan khusus. Oleh karena itu, kerja sama ini akan saling menguntungkan”.


Sumber : Sputniknews.com


EmoticonEmoticon

HOT NEWS

Perang Urat Syaraf Ahok, Risma Mulai Bergemuruh