Monday, July 18, 2016

Sebanyak 2.839 Tentara Pro Kudeta Turki Terancam Hukuman Mati

Sebanyak 2.839 Tentara Pro Kudeta Turki Terancam Hukuman Mati
Sebanyak 2.839 Tentara pro kudeta yang berhasil ditangkap, menanti hukuman berat dari pemerintah Turki.

Janji pemerintah Turki untuk menjatuhkan hukuman berat kepada kelompok pro kudeta benar-benar akan direalisasikan. Salah satu hukuman berat yang kini tengah dipertimbangkan adalah memberlakukan kembali hukuman mati bagi mereka yang terlibat dalam kudeta militer melawan Presiden Recep Tayyip Erdogan.
Sebanyak 2.839 Tentara Pro Kudeta Turki Terancam Hukuman Mati
Aksi kudeta oleh ribuan anggota militer di Turki pada 15 juli berhasil digagalkan.

Pemerintah Turki terakhir kali menerapkan eksekusi mati pada tahun 1980-1984 kepada pihak yang terlibat dalam upaya kudeta militer. Undang-undang Hukuman mati sendiri, memang sudah lama dicabut oleh pemerintah Turki sejak tahun 2004.

sejarah eksekusi mati besar-besaran bagi ribuan anggota kelompok kudeta itu nampaknya ingin diulangi oleh Turki di bawah pemerintahan Presiden Recep Tayyip Erdogan, pasca insiden kudeta militer pada Jumat 15 Juli 2016, yang menewaskan 265 orang.

Wakil Pemimpin Partai Keadilan dan Pembangunan yang kini memerintah, Mehmet Muezzinoglu mengatakan pemerintah akan menerbitkan aturan yang akan mengeksekuti ribuan tentara yang dinilai berkhianat.

“Kami akan melakukan tindakan, yang akan meminta eksekusi bagi mereka yang terlibat dalam percobaan kudeta,” ujar Muezzinoglu dalam akun Twitternya.
Sebanyak 2.839 Tentara Pro Kudeta Turki Terancam Hukuman Mati
Hampir 3 ribu tentara pro kudeta ditangkap.

Cuitan itu pun mendapat komentar dengan tagar #Idamistiyorum yang berarti saya ingin ada hukuman mati. Tagar tersebut menjadi tren teratas di Twitter Turki. Dilansir Independent, tagar tersebut digunakan lebih dari 23 ribu kali.

Salah satu tokoh penting yang dituding terlibat dan disebut akan mendapat ganjaran hukuman mati adalah Jenderal Bekir Ercan Van, komandan dari Incirlik Air Base. Sementera pembantu senior militer untuk Erdogan, Kolonel Ali Yazici, juga telah ditahan dan diprediksi akan menerima hukuman serupa.

Pada Minggu pagi waktu setempat, di tengah acara pemakaman salah satu korban tewas, Erdogan membuka kembali opsi hukuman mati bagi mereka yang terlibat kudeta. “Sebagian rakyat meneriakkan ‘kami ingin hukuman mati’. 

Kita tidak bisa mengabaikan permintaan rakyat dalam demokrasi, ini adalah hak Anda. Permintaan ini harus dievaluasi oleh pihak yang berwenang sesuai dengan konstitusi,” ujar Erdogan. “Virus ini akan dibersihkan dari semua departemen pemerintahan,” imbuhnya.
Sebanyak 2.839 Tentara Pro Kudeta Turki Terancam Hukuman Mati
Akibat insiden kudeta militer, 265 orang dilaporkan tewas, termasuk anggota militer pro kudeta.

Erdogan sendiri telah menduga-duga mantan sahabatnya yang merupakan ulama kharismatik Turki, Fethullah Gulen, sebagai otak dari usaha menggulingkan pemerintahannya. Sebelumnya, Perdana Menteri Binali Yildirim juga telah bersumpah bahwa para pelaku kudeta akan membayar harga yang sangat mahal.

Seperti diberitakan sebelumnya, Sedikitnya 2.839 tentara di Turki melakukan gerakan kudeta pada Jumat (15/7) waktu setempat. Ratusan orang meninggal dalam peristiwa tersebut setelah militer menembaki kerumunan massa yang menentang kudeta. Gerakan kudeta dilakukan di dua kota besar Turki, Ankara dan Istanbul. Namun, gerakan kudeta tersebut kemudian berhasil digagalkan pemerintah. 


Sumber : jpnn.com, republika.co.id dan okezone.com


EmoticonEmoticon

HOT NEWS

Perang Urat Syaraf Ahok, Risma Mulai Bergemuruh