Iran dan Arab Saudi saling tuding terkait penyelenggaraan ibadah
haji. Dari pihak Pemerintah Iran menuding Arab Saudi menghalangi
kedatangan jemaah Iran ke ke tanah suci mekkah. Iran pun memilih tidak
akan mengirimkan warganya untuk menunaikan ibadah haji.
“Setelah dua rangkaian perundingan tanpa hasil apapun karena halangan
dari Saudi, jemaah Iran disayangkan tidak bisa mengambil bagian dalam
ibadah haji, mulai bulan Juni,” kata Menteri Kebudayaan Iran, Ali
Jannati.
Sementara Arab Saudi membantah tudingan Iran tersebut. Pihak
berwenang Arab Saudi menyatakan tidak pernah menghambat kedatangan
jemaah Iran ke Mekah dalam musim haji tahun ini.
Menteri Luar Negeri Arab Saudi, Adel al-Juberi, mengatakan setiap
tahun, mereka menandatangani memo kesepahaman dengan sekitar 70 negara
‘untuk menjamin keamanan dan keselamatan jemaah haji’. “Tahun ini Iran menolak untuk menandatangani memorandum,” jelas al-Juberi.
Arab Saudi menegaskan permintaan Iran ‘untuk mengatur jemaahnya sendiri sebagai hal yang tidak bisa diterima’. “Iran menuntut hak untuk mengelola dan mendapatkan keistimewaan yang
akan menyebabkan kekacauan selama ibadah haji.
Hal itu tidak bisa
diterima,” lanjut al-Juberi. Tahun lalu, kedua negara bersitegang setelah tewasnya ratusan warga Iran dalam insiden saling dorong mendorong di Mina. Hubungan kedua negara memburuk setelah Arab Saudi mengeksekusi ulama
Syiah terkenal, Nimr al-Nimr, awal tahun ini.
Hal tersebut memicu unjuk
rasa besar-besaran di Iran. Arab Saudi akhirnya memutuskan hubungan diplomatik dengan iran
setelah terjadinya serangan atas Kedutaan Besar Arab Saudi di Teheran.
Sumber : JakartaGreater.com
EmoticonEmoticon