Suasana malam hari di Yogyakarta (Foto : indonesia.travel) |
Bello.id – Suka nonton film Korea? Atau film-film Bollywood? Selebriti-selebriti mancanegara tersebut sedang menjadi tren, dan sedikit banyak memengaruhi selera kita akan definisi “cantik” dan “tampan.” Padahal definisi “tampan” khas Indonesia juga ada lho. Walaupun definisi tersebut bisa berbeda-beda di setiap daerah.
Definisi ini
sangat tergantung dari ciri-ciri fisik manusia dan kebudayaan khas
masing-masing daerah. Bahkan ada beberapa kota di Indonesia yang disebut-sebut sebagai penghasil pria-pria tampan berwajah khas Indonesia. Penasaran?
- Aceh
Para pria Aceh mempunyai ciri fisik yang mirip dengan Arab atau
berkulit putih seperti fisik masyarakat Cina. Mata besar dan bentuk muka
ala India, Arab, kulit putih merupakan ciri-ciri para pria Aceh yang
menjadikan Aceh menjadi salah satu kota penghasil pria ganteng terbesar
di Indonesia.
Ciri-ciri fisik yang khas ini disebabkan posisi Aceh yang dari dulu
dikenal sebagai jalur perdagangan laut utama di dunia. Posisi ini
menjadikan warga Aceh harus banyak berinteraksi dengan dunia luar, baik
dengan masyarakat Eropa, India, Arab, maupun Cina.
Interaksi ini akhirnya menciptakan banyak akulturasi dan asimilasi
budaya di masyarakat Aceh, termasuk perkawinan campuran antara warga
pribumi dengan warga asing yang datang untuk berdagang, terutama dengan
etnis Arab dan Cina yang memang paling banyak melakukan kegiatan
perdagangan dan kegiatan penyebaran agama di Aceh.
2. Ambon
2. Ambon
Seperti ciri khas masyarakat Timur Indonesia pada umumnya, pria-pria
Ambon umumnya berkulit gelap (coklat tua atau hitam), rambut ikal dan
bergelombang, serta mata yang besar dengan bulu mata yang lentik. Namun
yang membedakan adalah unsur “manis” yang terdapat pada bentuk muka dan
rahang orang Ambon.
Sama seperti Aceh, Ambon adalah daerah jalur perdagangan utama pada
masa kerajaan dan penjajahan dahulu untuk perdagangan rempah-rempah.
Fakta ini membuat daerah Ambon banyak terjadi perkawinan campuran dengan
warga luar yang datang ke Ambon.Bahkan sampai sekarang marga nama orang-orang Ambon masih banyak yang
mendapat pengaruh penjajah Portugis dan Spanyol seperti marga Da Costa,
Rodriguez, Mendoza, dan lain-lain.
Hal ini juga menyebabkan orang Ambon mempunyai ciri fisik sekilas
seperti Arab dan mempunyai rahang-rahang yang menyerupai orang luar.
Perpaduan ciri khas fisik khas Indonesia Timur dengan bentuk wajah Arab
dan Portugis serta Spanyol menjadikan wajah khas pria Ambon terkesan
manis dan eksotis.
3. Bandung
3. Bandung
Klan Sunda di Jawa Barat memang dari dulu mempunyai ciri khas yang
menjadikan mereka primadona. Kulit bersih cenderung kuning langsat,
bentuk muka yang terkesan “manis”, hidung pesek, serta gaya bicara yang
terkesan lembut menjadi ciri-ciri dari pria dan wanita khas Sunda.
Nah, ketampanan khas Sunda ini akan semakin terasa kalau kamu datang
ke Bandung. Bandung yang dijuluki sebagai Paris van Java menjadikan
pria-prianya juga mempunyai selera berpakaian yang bagus, ditambah
dengan ciri khas masyarakat Sunda yang ramah dan murah senyum, dijamin
kamu akan semakin betah mengobrol lama-lama dengan para pria Sunda ini.
Keunggulan fisik khas Sunda juga semakin terlihat karena didukung
oleh demografi kotanya yang memang sejuk dan berada di antara pegunungan
menjadikan kulit bersih para pria Bandung semakin menjadikan mereka
terlihat “kinclong” di mata para wanita.
4. Manado
4. Manado
Pria-pria Manado mempunyai ciri khas fisik yang bisa dibilang
definisi ganteng populer khas Indonesia saat ini, tidak heran banyak
artis yang berasal dari kota ini. Berkulit kuning langsat cenderung
putih, berhidung mancung, serta karateristik wajah yang kebule-bulean
menjadikan para pria Manado sebagai salah satu gen pria tampan di
Indonesia.
Ciri-ciri fisik ini didapatkan oleh para pria Manado karena sejarah
kota Manado yang memang dijadikan pusat perdagangan tempat banyak
perlintasan banyak suku, baik dari dalam negeri maupun warga pendatang
dari zaman kerajaan maupun penjajahan.
Ini dibuktikan dengan adanya kawasan –kawasan di Manado seperti
Kampung Cina, Kampung Arab, Kampung Ternate, Kampung Bugis, Kampung
Islam, dan Kampung Kodo; disamping Kampung Tombariri, Kampung Tomohon,
Kampung Tondano, Kampung Kakas, dan Kampung Borgo. Penjajahan bangsa Spanyol dan Portugis dahulu juga menjadikan
ciri-ciri fisik masyarakat Manado lebih beragam dan mempunyai ciri-ciri
fisik seperti percampuran antara etnis Cina, Eropa, dan Melayu.
5. Yogyakarta
5. Yogyakarta
Para pria Yogya adalah ciri khas kegantengan khas Jawa. Berkulit sawo
matang, pendek, mata besar, hidung besar, dan muka yang cenderung
manis. Namun, kegantengan mereka lahir dari tutur kata yang lembut serta
sifat yang kalem dan tenang khas Jawa.
Yogyakarta dari dulu adalah salah satu pusat kerajaan tradisional
Jawa, bahkan kekeratonan adalah salah satu bagian dari kehidupan
Yogyakarta sampai saat ini. Karena itu, tidak heran prinsip-prinsip khas
Jawa masih mendarah daging dalam kehidupan bermasyarakat Yogyakarta.
Prinsip-prinsip seperti kesederhanaan, bersyukur, dan menghormati orang
tua masih dipegang oleh warga kota ini.
Prinsip-prinsip ini menjadikan pria-pria Yogya murah senyum dan
ramah. Selain itu keturunan Jawa ningrat juga masih banyak di kota ini,
sehingga tidak heran pria-pria Yogyakarta walaupun kulitnya sawo matang,
namun terkesan bersih. Manis dan bersahaja adalah dua hal yang bisa
kamu dapati dari pria-pria Yogyakarta.
Sumber : DREAM.CO.ID
EmoticonEmoticon