SEBUAH rumor mengejutkan datang dari Korea Utara. Rumor tersebut
menyebutkan, pemimpin tertinggi Korut, Kim Jong-un dikabarkan tewas
akibat serangan bom bunuh diri. East Asia Tribune adalah media yang pertama kali mengabarkan tewasnya
Ketua Partai Pekerja Korea itu.
Situs berita yang berbasis di Shanghai,
Tiongkok itu mengabarkan, Jong-un tewas akibat serangan bom bunuh diri
yang dilakukan seorang perempuan di ibu kota Korut, Pyongyang.
inilah halaman pemberitaan yang dimuat East Asia Tribune terkait tewasnya pemimpin Korut, Kim Jong-un akibat dibom. (foto : asiancorrespondent.com) |
Konon, serangan atas Jong-un itu terjadi pada Kamis (16/6) pukul 14.00
waktu setempat. Lokasi persisnya ada di Distrik Potonggang. Saat itu
Jong-un tengah menghadiri sebuah acara kenegaraan di pinggir Sungai
Potonggang.
Tiba-tiba ada seorang penonton wanita yang diindikasi PSK
menerobos barikade keamanan dan berlari kencang ke arah Jong-un. Melihat kejadian itu, Para pengawal Jong-un seketika langsung
mengeluarkan senjata mereka. Namun, perempuan nekat itu bergerak lebih
cepat dengan memicu bom yang mengikat di tubuhnya.
Ledakan keras membuat
Jong-un terluka parah. Meski sudah secepatnya dilarikan ke rumah sakit
terdekat, nyawanya dikabarkan tak tertolong lagi. Sedangkan identitas perempuan pelaku bom serangan bunuh diri itu
masih misterius. Hanya saja, beberapa informasi telah muncul dan
menjelaskan identitasnya meski masih sekilas.
Sebagian besar saksi yang diwawancarai media pemerintah Korut justru
dieksploitasi untuk menampakkan kesedihan. Tapi ada seorang pria muda
Korut yang menyebut pelaku bom bunuh diri itu sangat cantik. “Setengah
pria di kerumunan memperhatikannya,” katanya sebelum wawancara itu
tiba-tiba dihentikan oleh stasiun televisi pemerintah Korut.
Menanggapi pemberitaan tersebut, pejabat Kementerian Unifikasi Korea
Selatan langsung membantah. Dia mengatakan, pemberitaan yang dikeluarkan
East Asia Tribune hanya aksi untuk mencari sensasi.
Kabar tewasnya pemimpin Korut, Kim Jong-un, dibantah pihak Korsel, Kim Jong-un kondisinya justru sehat dan tengah tertawa dengan background kapal selam militer Korut. (istimewa) |
Laporan kematian diktator bertubuh tambun itu pertama kali muncul
sebagai headline media East Asia Tribune pada Jumat, 17 Juni 2016.
Pejabat dari Kementerian Unifikasi Korea korsel mengatakan bahwa laporan
tersebut kemungkinan hanyalah sebuah pertunjukkan untuk kepentingan
publisitas.
“Kami tidak bisa membenarkan berita tersebut. Sepertinya kantor
berita ini hanya mencari sensasi untuk mendapatkan perhatian publik,”
ungkap pejabat Korsel tersebut, seperti dikutip dari Asian
Correspondent, Sabtu (18/6).
Sementara itu, pejabat Kementerian Pertahanan Korea Selatan juga ikut
membantah pemberitaan tersebut. “Sejauh ini yang kami tahu, berita itu
tidak benar,” katanya. Pemerintah Korea Utara sendiri tidak mengeluarkan pernyataan apapun
terkait kasus ini. Meski demikian, harian JoongAng menyebutkan Kim masih
hidup dan sehat.
Sumber : jpnn.com dan okezone.com
EmoticonEmoticon