Thursday, June 30, 2016

Prajurit Yonif Raider 700 Dikirim untuk Operasi Pengamanan Perbatasan RI-PNG

Prajurit Yonif Raider 700 Dikirim untuk Operasi Pengamanan Perbatasan RI-PNG
Suasana perpisahan Prajurit Yonif Raider 700 dengan keluarganya saat pemberangkatan pasukan TNI penjaga perbatasan RI-Papua Nugini di Pelabuhan Soekarno-Hatta Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (29/6/2016). Sebanyak 500 Prajurit TNI AD diberangkatkan dengan menggunakan KRI Banjarmasin untuk bertugas melakukan penjagaan perbatasan RI-Papua Nugini selama 10 bulan. (TRIBUN TIMUR/SANOVRA JR)

Prajurit Tentara Nasional Indonesia (TNI) dari Satuan Tugas (Satgas) Yonif Raider 700/ Wira Yuda Bakti diberangkatkan ke perbatasan darat RI-Papua Nugini untuk tugas operasi pengamanan perbatasan, Rabu (29/6/2016). 

Sebanyak 450 prajurit Raider 700/WYC itu akan bergabung dengan dua batalyon pasukan Raider dari Sumatera dan Jawa. Mereka diberangkatkan menggunakan KRI Banjarmasin-592 ke Papua. Pangdam VII Wirabuana, Mayjen TNI Agus Surya Bakti, menjelaskan bahwa Satgas yang diberangkatkan memiliki tiga tugas utama yang harus dilaksanakan. 

“Satgas memiliki tiga tugas utama yaitu menjaga perbatasan dari semua kemungkinan ancaman, baik fisik maupun nonfisik; membina masyarakat perbatasan agar memiliki daya tahan dan daya tangkal terhadap ancaman era masa kini; serta mengejar sisa-sisa pemberontak,” ujarnya.

Diperbatasan RI-PNG diketahui masih banyak persoalan, sehingga sering dijadikan tempat melarikan diri orang-orang yang melakukan pelanggaran hukum di wilayah Indonesia maupun PNG, sebab mereka tidak ingin terpengaruh politik terutama yang terlibat gerakan separatis. 

Sementara di sisi lain, sebagian kecil kelompok yang ingin memisahkan diri dari NKRI masih sering menunjukkan eksistensinya. Mereka kerap melakukan aksi kekerasan dan perlawanan bersenjata dengan menyasar anggota TNI maupun Polri.


Sumber: Antara


EmoticonEmoticon

HOT NEWS

Perang Urat Syaraf Ahok, Risma Mulai Bergemuruh