Saturday, July 2, 2016

2000 Rompi Anti Peluru dan Senjata Tajam untuk Polantas Antisipasi Aksi Teror

2000 Rompi Anti Peluru dan Senjata Tajam untuk Polantas Antisipasi Aksi Teror
Tugas Polantas di area publik rawan terjadinya teror, karena itu dibutuhkan rompi anti teror. (foto : tribratanews.com)

Sebagai langkah antisipasi terhadap teror yang ditujukan kepada ribuan anggota polantas saat bertugas dalam Operasi Ramadniya 2016 , Korps Lalu lintas (Korlantas) Polri menyerahkan 2.000 rompi antipeluru dan senjata tajam kepada polisi lalu lintas.

“Pembagian rompi ini untuk keselamatan dan melindungi polisi lalu lintas yang bertugas saat arus mudik dan balik sebagai antisipasi aksi teroris,” kata Kepala Korlantas Polri Inspektur Jenderal Polisi Agung Budi Maryoto melalui keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu (2/7).
2000 Rompi Anti Peluru dan Senjata Tajam untuk Polantas Antisipasi Aksi Teror
kakorlantas Irjen Agung Budi Maryoto memasangkan rompi antipeluru pada personel polantas di Cikopo, Jawa Barat (foto : Elfany Kurniawan/JawaPos.com)

Agung membagikan rompi tersebut saat meninjau arus mudik di Posko Terpadu Cikopo, Cikampek, Jawa Barat. Ia menyatakan keselamatan anggota kepolisian merupakan hal utama saat mengamankan arus mudik Lebaran 2016.

Saat pembagian rompi itu hadir juga sejumlah pejabat seperti Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, Kapolda Jawa Barat Irjen Polisi Bambang Waskito, Direksi Jasa Marga, Direksi Telkomsel dan Kasdam III Siliwangi.

Setelah meninjau Posko Terpadu Cikopo, Kakorlantas Polri memantau titik pemeriksaan pemudik di Ciasem, Subang, Jawa Barat. Polri bersama pasukan gabungan lainnya mengerahkan 158.402 personil guna mengamankan Operasi Ramadniya yang digelar selama 13 hari sejak 30 Juni hingga 15 Juli 2016.
2000 Rompi Anti Peluru dan Senjata Tajam untuk Polantas Antisipasi Aksi Teror
2000 rompi anti peluru diberikan kepada polantas pria dan wanita. (foto : tribratanews.com)

Target Operasi Ramadniya yakni pengamanan tempat peribadatan umat muslim saat shalat Id, pemukiman masyarakat, jalur pergerakan orang dan barang, tempat wisata, terminal, stasiun, pelabuhan, bandara, sentra perekonomian.

Pemerintah melalui Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memprediksikan jumlah pemudik pada Idul Fitri 2016 mencapai 17,6 juta orang.Jumlah pemudik yang menggunakan mobil sebanyak 2,4 juta unit dan pengguna sepeda motor sekitar 5,6 juta unit. 


Sumber : antaranews.com dan gatra.com


EmoticonEmoticon

HOT NEWS

Perang Urat Syaraf Ahok, Risma Mulai Bergemuruh