Menteri Pertahanan RI Ryamizard Ryacudu kunjungi frigate Iver Huitfeldt class Denmark ( Casper Klynge @DubesDenmark) |
Menteri Pertahanan RI Ryamizard Ryacudu kunjungi frigate Iver Huitfeldt class Denmark ( Casper Klynge @DubesDenmark) |
Menteri Pertahanan RI Ryamizard Ryacudu kunjungi frigate Iver Huitfeldt class Denmark ( Casper Klynge @DubesDenmark) |
Menteri Pertahanan RI Ryamizard Ryacudu kunjungi frigate Iver Huitfeldt class Denmark ( Casper Klynge @DubesDenmark) |
Menteri Pertahanan RI Ryamizard Ryacudu kunjungi frigate Iver Huitfeldt class Denmark ( Casper Klynge @DubesDenmark) |
Urusan pengadaan alat utama sistem persenjataan (alutsista)
Indonesia, merupakan domain dari Kementerian Pertahanan yang kini
dipimpin Menteri Ryamizard Ryacudu. Dan baru baru ini Menteri Pertahanan
Ryamizard Ryacudu, melakukan kunjungan ke kapal perang Frigate
Denmark.
Menurut akun twitter Duta Besar Denmark untuk Indonesia Casper
Klynge (@DubesDenmark), 7 Maret 2016, kunjungan dilakukan ke pangkalan
Angkatan Laut Denmark, untuk melihat multi-purpose frigate Peter
Willemoes.
Frigate Peter Willemoes merupakan kapal perang kedua dari
Iver Huitfeldt class yang dibangun Denmark, dan diluncurkan tahun 2010. Frigate dengan desain seven-deck monohull ini memiliki fitur kedap air di 15 bagian kapal.
Frigate Iver Huitfeldt
dirancang untuk mengurangi pancaran radar, radiasi inframerah,
underwater noise and magnetic signature, untuk membuat kapal sebisa
mungkin tidak terlihat oleh musuh. Frigate Iver Huitfeldt class
merupakan evolusi dari Absalon class yang dikembangkan oleh angkatan
laut Denmark bersama Odense Baja Shipyard (OSS).
Sebelum kunjungan ini, pada 13 Januari 2016, para pejabat industri
pertahanan Denmark telah pertemuan di Jakarta dengan Menteri Pertahanan
Ryamizard Ryacudu dan jajarannya. Pertemuan tersebut membahas kerjasama industri pertahanan yang
berdasarkan transfer teknologi untuk industri Indonesia.
Produk yang
sedang dipertimbangan termasuk kapal angkatan laut, radar, dan sistem
elektronik lainnya untuk mendukung operasi angkatan laut. Duta Besar
Denmark Casper Klynge, kala itu mengatakan : “Ini lebih dari sekedar
menjual dan membeli”.
Strength: Anti-Air Warfare
Propulsion: It is powered by 4 MTU diesel engines which generate 8.2 MW each for a total of32.8 MW of power.
Sensors:
- The main sensor is the 4-faced APAR (Advanced Phased Array Radar). This multi-function AESA radar works in the X-band and provides target detection, tracking and engagement in 360°. It has a major advantage over the SPY-1 search and SPG-62 illumination radar combination used in the Alvaro de Bazan class as the APAR can detect the incoming targets as well as provide guidance for 32 SAMs simultaneously including terminal illumination for 16 of them.
- The Thales SMART-L radar provides long range aerial surveillance and the ability to detect and track ballistic missiles at distances of 400+ km. This AESA radar operating in the L-band is capable of tracking 1500 targets simultaneously and provides early warning.
- There are 2 Saab CEROS 200 fire control radars to provide fire control for the 76 mm and 35 mm guns on board.
- The Atlas ASO 94 hull mounted sonar provides submarine detection capability.
Persenjataan:
- 32 Mk 41 VLS cells for a total of 32 SM-2 IIIA surface-to-air missiles (100+ km range)
- Mk 56 VLS cells for 24 RIM-162 ESSM ( 50 km range)
- 2 quad launchers for 8 Harpoon anti-ship missiles
- 1 × Oerlikon Millennium 35 mm CIWS. This a highly advanced revolver gun with a 1000 rpm rate of fire. It uses special air-burst ammunition to destroy incoming threats.
- 2 × OTO Melara 76 mm guns ( Will be replaced by 127 mm and 35 mm guns)
- 2 × Dual MU90 ASW torpedo launchers
Cons:
- Diesel-only propulsion system when compared to the cutting edge CODOG/CODELAG systems on board the other top frigates.
- No towed array sonar
EmoticonEmoticon