Pada hari Kamis (14/7) kemarin, perwakilan dari Indonesia, Malaysia
dan Filipina telah menandatangani kerangka kerja pengaturan kerjasama
trilateral tentang keamanan perairan yang bersinggungan. Penandatanganan itu dilakukan oleh Asisten Operasi Panglima TNI,
Wakil Kepala Staf Bidang Operasi Angkatan Bersenjata Filipina dan Wakil
Sekretaris Keamanan Laut dan Divisi Kedaulatan Dewan
Kemananan Nasional
Perdana Menteri Malaysia. Beberapa poin yang disepakati dalam kerjasama itu adalah percepatan
penempatan personel atau aset militer angkatan laut ketiga negara untuk
merespons kapal-kapal yang tengah berada dalam bahaya serta memperkuat
sekaligus menyinergiskan patroli melalui pusat komando maritim
masing-masing negara dengan peningkatan komunikasi, pertukaran informasi
dan intelejen.
“Intinya memperkuat dan mengoordinasikan patroli masing-masing
wilayah perairan melalui peningkatan komunikasi, pertukaran informasi
dan intelejen,” ujar Kepala Bidang Penerangan Internasional Puspen TNI,
Kolonel Laut Sultan Djanieb.
Kolonel Laut Sultan menjelaskan bahwa kerangka kerja itu merupakan
bentuk operasional dari deklarasi bersama antara Menteri Luar Negeri dan
Panglima militer Indonesia, Filipina dan Malaysia di Yogyakarta pada
tanggal 5 Mei lalu.
Selain menyelesaikan kerangka kerja, pertemuan itu juga mendiskusikan
mengenai rincian Standard Operating Procedures (SOP) yang akan
dilampirkan pada kerangka itu. SOP itu berisi rincian dalam lingkup
pengaturan operasional yang akan dilaksanakan oleh ketiga negara guna
mengatasi berbagai masalah keamanan maritim bersama.
Sumber: kompas.com dan tribunnews.com
EmoticonEmoticon