Rilis dari Stockholm International Peace Research Institute dari
(SIPRI) pada tahun 2000-an, Ukraina menyerahkan 11 jet serang darat
MiG-27k kepada Angkatan Udara Srilanka dengan harga satuan sebesar US$ 8
juta / unit.
Harga yang sangat murah mengingat kemampuan MiG-27 yang
sangat mumpuni meratakan sasaran didarat. Dengan MiG-27 dan pesawat
tempur KFIR, terbukti sangat membantu Srilanka mengalahkan perlawanan
gerilyawan Macan Tamil LTTE.
MiG-27 dikembangkan dari basis pesawat intersep MiG-23, berbentuk
sangat mirip. Perbedaan yang paling mencolok terlihat pada badan pesawat
yang sedikit lebih besar, terutama untuk kemampuan mengangkut beban
persenjataan, perbedaan juga terlihat dari bentuk hidung “cocor bebek”
yang menggeser letak radar dan diganti dengan perangkat optik generasi
baru.
MiG-27k memiliki panjang 17,08 m, lebar sayap 13,97 m dan tambahan
7,78 m saat membuka sayap ayunnya. MiG-27 berbobot kosong 11, 9 ton dan
berat saat lepas landas maksimum 20, 6 ton. Berkecepatan maksimum 1885 km/jam saat beroperasi pada ketinggian
tinggi atau 1350 km/jam saat terbang di atas laut.
MiG-27 memiliki
radius tempur 780 km dan jangkauan operasional hingga 2.500 km. MiG-27 mampu menggotong persenjataan hingga 4 ton yang digantungkan
pada 7 hardpoint di sayap dan bawah badan pesawat.
Persenjataan yang
dibawa diantaranya rudal udara ke permukaan High Explosive bimbingan
laser KH-25ML, Rudal anti bunker KH-29ML , bom KAB-500L dan bom
bimbingan TV KAB-500KR. Selain itu MiG-27 juga dilengkapi 1 meriam GSH- 6
kaliber 30 mm. Untuk pertahanan diri MiG-27 dipersenjatai rudal udara
ke udara jarak pendek R-60M (NATO menamakannya AA-8 Aphid).
1 komentar
artikel menarik
EmoticonEmoticon