Manila – Tentara Filipina menewaskan sekira 40 militan Abu Sayyaf
dalam operasi di wilayah selatan pada akhir pekan lalu. Militer Filipina
mengungkapkan operasi ini dilakukan untuk meningkatkan pemberantasan
salah satu kelompok teroris paling berbahaya di Asia.
Operasi yang berlangsung di Kepulauan Basilan dan Sulu itu menewaskan
seorang tentara Filipina Selain menewaskan 40 orang militan, serangan
juga melukai sekira 20 anggota kelompok Abu Sayyaf lainnya.
“Pertempuran masih berlangsung melibatkan kendaraan lapis baja, tembakan artileri, dan dukungan serangan udara,” ujar Juru Bicara Komando Militer di Mindanao Barat, Filemon Tan, Selasa (12/7/2016).
“Pertempuran masih berlangsung melibatkan kendaraan lapis baja, tembakan artileri, dan dukungan serangan udara,” ujar Juru Bicara Komando Militer di Mindanao Barat, Filemon Tan, Selasa (12/7/2016).
Kelompok Abu Sayyaf dalam beberapa bulan terakhir terus melancarkan
teror dengan menyandera sejumlah warga negara asing. Abu Sayyaf saat ini
diperkirakan menyandera sedikitnya 14 orang yang terdiri dari satu
warga Belanda, satu Norwegia, lima warga Filipina, dan tujuh warga
negara Indonesia.
Sejumlah pengamat menilai operasi kelompok pemberontak akhir-akhir
ini lebih bermotif uang daripada teror atas nama agama. Mereka
menggunakan uang tebusan dari para sandera untuk membeli : senapan,
peluncur roket, kapal cepat, dan peralatan navigasi canggih untuk
menjalankan aksi.
Pemerintahan Presiden Rodrigo Duterte yang menjabat 30 Juni 2016
mewarisi tekanan dari berbagai pihak untuk memberantas pemberontak Abu
Sayyaf. Menteri Pertahanan Filipina yang baru menyatakan, membunuh
seluruh militan Abu Sayyaf adalah prioritas keamanan utama, mengalahkan
sengketa Laut China Selatan (LCS) dalam hal alokasi anggaran pertahanan.
Sumber : Okezone.com
EmoticonEmoticon