Terkait Warga Negara Indonesia (WNI) yang disandera oleh kelompok
bersenjata di Filipina, Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo telah
meminta pasukannya bersiap untuk melakukan pembebasan. Prajurit TNI akan
segera bergerak jika pemerintah Filipina telah memperbolehkan militer
negara asing masuk ke wilayahnya.
“Kepada prajurit TNI, saya perintahkan untuk selalu siap menghadapi
segala kemungkinan, apabila TNI dilibatkan dalam upaya pembebasan
sandera,” ujar Jenderal Gatot dalam amanat upacara bendera di Mabes TNI
Cilangkap, Jakarta Timur, sebagaimana dikutip dari kompas.com pada Senin
(18/7).
Panglima TNI menegaskan bahwa penyanderaan WNI tidak dapat
ditoleransi. Menurutnya, penyanderaan oleh kelompok Abu Sayyaf di
perairan perbatasan Filipina dan Indonesia bukan hanya sekali atau dua
kali terjadi, namun seringkali.
Jenderal Gatot juga meminta kepada prajurit TNI untuk selalu siap
menghadapi ancaman terorisme, baik dari dalam maupun luar negeri.
“Terorisme tidak mengenal agama, tingkatkan kewaspadaan melalui deteksi
dan cegah dini, tingkatkan pengamanan pangkalan serta sistem keamanan,”
ujarnya.
Sumber: kompas.com
EmoticonEmoticon