Anggota unit komando khusus Lubliniec Polandia berpartisipasi dalam latihan NATO. (Kacper Pempel / Reuters) |
Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa (UE), Federica Mogherini,
menyusun satu dokumen tentang rencana pembentukan blok militer sendiri
yang lebih kuat karena Uni Eropa tak bisa lagi mengandalkan NATO. Dokumen itu telah disampaikan kepada para pemimpin Eropa di dalam
pertemuan Dewan Eropa pada tanggal 28 Juni 2016 lalu.
Dalam dokumen bernama European Union Global Strategy itu,
dijelaskan bahwa Uni Eropa harus mengambil tanggung jawab yang lebih
besar untuk menjamin keamanannya. Uni Eropa juga harus siap dan mampu
untuk mencegah, menanggapi dan melindungi diri terhadap ancaman
eksternal.
”Sementara NATO hadir untuk membela anggotanya—yang kebanyakan
Eropa—dari serangan eksternal, Eropa harus lebih siap, terlatih dan
terorganisir untuk berkontribusi tegas guna upaya kolektif, serta
bertindak secara otonom jika dan ketika diperlukan,” ujar dokumen itu,
seperti dikutip Russia Today (29/6/2016).
Ancaman eksternal yang memicu pembentukan blok militer Uni Eropa yang
otonom salah satunya adalah potensi agresi yang dilakukan oleh Rusia.
Ancaman eksternal lainnya adalah terorisme dan imbas dari gejolak sosial
dan politik di Timur Tengah serta Afrika.
Uni Eropa berusaha meningkatkan kemampuan pertahanannya secara otonom
guna mendorong perdamaian dan menjaga keamanan di dalam maupun di luar
Eropa. Menurut dokumen itu, satu pertahanan Eropa yang lebih kredibel
adalah penting untuk menjamin kemitraan transatlantik yang sehat dengan
Amerika Serikat.
Sumber: Sindo News
EmoticonEmoticon